BANJARNEGARA – Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Banjarnegara terus memantau stok dan perkembangan harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas). Salah satunya komoditas gula pasir yang dalam beberapa waktu terakhir terus meningkat.
Kabid Perdagangan pada Disperindagkop UMKM Banjarnegara Haryanto Agus mengatakan, harga eceran gula pasir sempat naik hingga menembus Rp 16.500 per kilogram. Bahkan, sejumlah toko swalayan di Banjarnegara juga menjual gula pasir karena persediaan habis.
”Kami sudah cek kondisi pasar dan berusaha mencari solusi,” katanya.
Untuk mengatasi tingginya harga dan kelangkaan gula pasir di pasaran, pihaknya sudah mengontak sejumlah distributor. Pihaknya juga meminta agar pasar swalayan ikut mengatasi langkanya pasokan gula pasir di Banjarnegara.
”Sekarang, persediaan gula pasir di pasar swalayan sudah tersedia,” jelasnya.
Agus menuturkan, untuk pembelian gula pasir dilakukan pembatasan. Setiap pembeli dibatasi maksimal 2 kilogram saja. Diharapkan, dengan stok yang ada dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Meski diakui, sangat sulit memantau pembatasan ini karena terkadang masyarakat membeli tidak hanya di satu toko saja.
”Ini membutuhkan kesadaran, karena masyarakat juga semua dalam kondisi prihatin terkait merebaknya virus korona,” tuturnya.
Terkait beras, Agus menyatakan, sejauh ini persediaannya masih aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Stok beras yang ada di Gudang Beras Bulog Purwonegoro sebanyak 728 ton. Sedangkan stok beras yang ada di masyarakat, penggilingan padi dan pedagang padi sekitar 800 ton.
”Harga beras premium di kisaran Rp 11.000 per kilogram, dan kualitas medium Rp 9.000 per kilogram,” paparnya.(K36-60)
Diskusi tentang artikel