BANJARNEGARA – PT Indonesia Power Mrica PGU melakukan flushing atau pembuangan sedimen mulai 16 Desember 2020. Pembersihan sedimen dilakukan karena mulai menutup intake pembangkit listrik tersebut.
Demikian disampaikan GM PT Indonesia Power Mrica PGU Slamet Suwardi, Rabu (16/12). Menurutnya, banjir Sungai Serayu yang terjadi pada 1-4 Desember 2020 mengakibatkan intake waduk PLTA tertutup sampah dan sedimen.
“Atas kondisi tersebut, operasional pembangkitan dihentikan sejak 4 Desember pukul 9.00,” katanya.
Dikatakan, sesuai standar prosedur, pihaknya melakukan pembersihan intake waduk agar bisa beroperasi kembali. Pemeliharaan waduk dilaksanakan mulai 16 Desember hingga selesai. Pengangkatan material sampah dilakukan secara manual oleh penyelam.
Sebelumnya, PT Indonesia Power menjelaskan, hujan deras yang terjadi sejak awal Desember 2020 menyebabkan peningkatan elevasi air di Waduk Mrica. Pelepasan surplus debit air tersebut dilakukan dengan pengoperasian tiga pembangkit serta pembukaan drawdown culvert (DDC) dan spillway.
Intensitas hujan yang tinggi tersebut menyebabkan kenaikan elevasi air di Waduk Mrica melebihi kapasitas maksimal. Saat elevasi mencapai 231,05 mdpl, secara otomatis DDC akan membuka untuk membuang limpasan air.
(Baca Juga: Hujan Deras, Elevasi Air Waduk Mrica Lebihi Kapasitas)
“Selama pemeliharaan, dimungkinkan untuk dilakukan flushing,” ujarnya.
Karena itu, pihaknya mengimbau agar warga di sekitar Sungai Serayu, khususnya di hilir waduk Mrica dan warga yang sering beraktivitas di sungai untuk berhati-hati dan menghentikan aktivitas. Sewaktu-waktu dilakukan flushing, maka akan terjadi perubahan aliran sungai Serayu.
“Kami sudah memasang peringatan berupa alarm dan pemberitahuan melalui pengeras suara. Selain itu, sosialisasi juga kami sampaikan secara tertulis kepada pemangku kepentingan,” jelasnya.
Dikataan, flushing merupakan mekanisme pemeliharaan waduk yang standar. Hanya saja, pihaknya perlu menginformasikan kepada masyarakat agar tidak terjadi kesalahan informasi dan membuat warga panik. Seperti halnya video flushing yang sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu.
“Pelakunya sudah diketahui, karena pertimbangan kemanusiaan tidak kami proses hukum. Yang bersangkutan juga sudah meminta maaf,” jelasnya. (cs-2)