PURWOKERTO – Untuk meramaikan Angkutan Sungai Serayu Kabupaten Banyumas (Angsamas), Pemkab Banyumas melalui Dinas Perhubungan dalam waktu dekat menyiapkan dua kapal penumpang wisata.
Kapal ini nanti bisa di manfaatkan untuk kegiatan wisata susur sungai dan angkutan
penumpang antar desa dan kecamatan di speanjang sungai tersebut ke depannya.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas, Agus Nurhadie mengatakan,
pengadaan dua unit kapal sedang berjalan. Pengadaan di danai dari APBD tahun 2022,
sebesar Rp 1,2 miliar.
“Akhir tahun, dua unit kapal penumpang sudah bisa di operasikan, melengkapi kapal-
kapal atau perahu milik masyarakat dan paguyuban,” katanya, Rabu (14/9/2022).
Baca Juga : Bagian Belakang Dua Rumah Warga Sumampir Ambruk
Dua unit kapal tamaran (lambung ganda), kata Agus, masing-masing berkapasitas 24
orang dengan tiga ABK. Sedangkan perahu milik masyarakat dari BumDes Papringan dan Tambaknegara, serta Paguyuban Masyarakat Pariwisata Searyu (PMPS) ada lima unit.
Kapasitasnya sembilan penumpang, 15 penumpang hingga 30 penumpang.
“Hampir setiap Sabtu-Minggu (weekend) ramai terus, terutama di Demaraga atau Halte Tambaknegara. Untuk rute Tambaknegara kalau sudah di tengah seperti terasa di Danau Bedugul Bali, karena di kelilingi pemandangan alam perbukitan,” katanya menggambarkan.
Angkutan wisata Sungai Serayu mulai menggeliat, kata dia, karena kelompok pelaku wisata setempat dan BumDes lebih aktif. Bahkan di sekitar Dermaga Tambaknegara, sudah tumbuh ekonomi-ekonomi baru, seperti warungan.
Di lokasi itu juga mulai di gunakan masyarakat untuk aktivitas olahraga seperti, senam dan jogging, lalu berlanjut wisata air.
“Cuma yang di Dermaga Papringan sedang di percantik lagi, karena sempat terkena arus
banjir. Tantangannya selain arus bawah deras, di daerah hulu air sering keruh. Kalau di bagian hilir (Tambakengara) relatif tenang dan kalau tidak hujan airnya jernih,” terang
Agus.
Setelah dua halte di fungsikan, lanjut Agus, saat ini sedang di bangun dermaga sandar
kapal yang lebih besar di Desa Kedunguter Kecamatan Banyumas.
Anggarannya di danai dari Direktorat Perhubungan Darat, dengan total anggaran sekitar Rp 40 miliar. Namun untuk tahap pertama tahun 2022 ini di anggarkan sekitar Rp 5 miliar.
“Dermaga Kedunguter memang untuk mendukung wisata Kota Lama, karena saat turun di sambut dengan berbagai atraksi kesenian, terus naik kereta odong-odong putar Kota Lama Banyumas. Kalau untuk koneksitas angkutan penumpang sementara belum. Rencananya ini dari Banyumas-Mandirancan karena belum ada angkutan darat,” katanya.
Di Dermaga Tambaknegara, lanjut Agus, juga sedang di bangun cerukan kapal atau kolam labuh (garasi). Sehingga saat dua kapal pesiar wisata sudah selesai, maka kolam
labuh sudah bisa di fungsikan pula.
Baca Juga : Tanggul Jalan di Pinggir Kali Cibodas Roboh
Untuk pengamanan wisatawan atau penumpang angkuatan sungai, kata dia, pihaknya sudah kerja sama dengan Lanal Cilacap dan Basarnas.
Keduanya akan membuat posko di Dermaga Papringan dan Tambaknegara. Awak perahu juga sudah di beri pelatihan SAR dasar. Termasuk pengetahuan tentang turbulensi air Sungai Searyu. Tujuannya, saat mengemudikan perahu bisa menghindari
titik-titik turbulensi air.
“Pak Bupati juga sedang minta ke pemerintah untuk memanfaatkan bekas jembatan kereta api di Tambaknegara, supaya bisa di manfaatkan untuk menambah destinasi wisata. Bisa di gunakan untuk rumah makan. Sekarang lagi proses di Kementerian Keuangan, karena menyangkut aset negara,” katanya.
Kepala UPTD Pengelola Sarana dan Prasarana Perhubungan Dinas Perhubungan
Kabupaten Banyumas Taryono mengatakan, sesuai DED Kemenhub, rencana akan di bangun empat halte.
Yakni Papringan Kecamatan Banyumas, Sokawera Kidul Kecamatan Patikraja, Tumiyang Kecamatan Kebasen dan Tambaknegara Kecamatan Rawalo.
Kemudian ada satu demaga sandar skala besar di bangun di Kedunguter Banyumas.
“Hasil kajaian SID Kemenhub, titik hulu yang masih memungkinkan di layari perahu atau
kapal di Kedunguter dekat dengan Jembatan Serayu,” terangnya.
Rute Angkutan Sungai Serayu dari Kedunguter sampai Tambaknegara sejuah 15 km.
Sedangkan dari Halter Papringan ke Tambaknegara sekitar 8 km. Di tengahnya ada dua titik lagi, yakni Sokawera Kdiul dan Tumiyang. Namun ini belum di bangun.
Untuk tarif penumpang dari Paparingan-Tambaknegara, per penumpang Rp 35 ribu
(trayek) dengan masa tempuh sekitar 1 jam. Sebaliknya sekitar 1,5 jam karena melawan
arus sungai.
Baca Juga : Banyumas Siapkan Tujuh Kawasan Wajib Tanpa Rokok
Namun banyak pula wisatawan yang di layani untuk trayek rute pendek. Misalnya jarak 4-5 km atau waktu 45 menit tarif Rp 10.000. Terutama di area Dermaga Tambaknegara.
“Beberapa destinasi wisata juga sudah mulai muncul seperti cafe di tepi sungai. Kalau malam juga di sewakan perahu mancing. Kalau di Papringan memang di sana sudah ada batik dan area untuk kemah. Untuk Kedungunter lebih mendukung wisata Kota Lama Banyumas,” katanya.(aw-7)