CILACAP- Pemkab Cilacap melalui APBD tahun anggaran 2019 menghibahkan satu unit ambulans untuk PMI Kabupaten Cilacap.
Penyerahan ambulans dilakukan di Klinik Pratama Rawat Inap PMI, Jl Raya Slarang KM 12, Kecamatan Kesugihan, Cilacap, Rabu (1/7). Secara simbolis, penyerahan ambulans dilakukan Sekda Cilacap, Farid Ma’ruf kepada Wakil Ketua II PMI Cilacap, U’ong Suparno.
Ambulans tersebut kemudian diserahkan U’ong Suparno kepada Direktur Klinik Pratama Rawat Inap PMI Cilacap, dr Fahlian Wisnu Al Ma’arif. Mengingat, ambulans itu akan menjadi kendaraan operasional di klinik tersebut.
Farid Ma’ruf mengatakan, bahwa pengadaan ambulans tersebut bersumber dari APBD Kabupaten Cilacap tahun anggaran 2019. “Jadi pada hari ini kita menyerahkan dari Pemda, menghibahkan sebuah ambulans untuk Klinik Pratama PMI. Mudah-mudahan lewat hibah ini, semakin meningkatkan pelayanan kepada pasien, melayani masyarakat,” kata Farid Ma’ruf kepada SuaraBanyumas, ditemui usai acara.
Farid meminta supaya ambulans tersebut difungsikan dengan maksimal, dan sesuai peruntukannya. “Baik itu untuk rujuk pasien, menjemput pasien. Yang terpenting untuk keperluan masyarakat,” katanya.
Sementara itu, dr Fahlian Wisnu Al Ma’arif menyambut gembira atas penyerahan ambulans tersebut. “Alhamdulillah, terimakasih sekali untuk perhatian dari Pemda. Yang dalam hal ini Pemda sendiri menghibahkan satu unit ambulans ke markas (PMI Cilacap), kemudian dikasihkan ke klinik,” kata dia.
Menurut dia, ambulans tersebut cukup bermanfaat. Mengingat, ambulans yang ada selama ini sifatnya memerlukan pembaharuan.
“(Klinik) Kita memang baru satu tahuh lebih berdiri. Dan kita menggunakan ambulans yang sebelumnya, yang tentunya memerlukan pembaharuan. Tentu dengan adanya ambulans yang baru ini kita sangat terbantu. Karena kadang-kadang kita juga harus (mengantar pasien) rujukan sampai ke Banyumas” katanya.
Ambulans, lanjut dia juga dapat difungsikan untuk menjemput pasien yang hendak rawat inap di klinik tersebut. “Kita kan ada program ambulans gratis untuk warga yang mau mondok (rawat inap) di klinik. Karena terkadang ada beberapa yang, nyuwun sewu, kondisinya sudah lemah, tidak bisa naik kendaraan roda dua, itu bisa kita fasilitasi. Pasien yang hendak pulang untuk diantar, kita juga bisa,” katanya. (tg-52)