PURWOKERTO – Selama musim hujan berlangsung ini, warga masyarakat atau instansi yang mengajukan permohonan bantuan untuk pemangkasan pohon ayoman di turus jalan maupun di lingkungan ke Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Banyumas meningkat.
“Permohonan dari masyarakat yang bisa kita layani lebih dari 150 pemohon. Jadi mohon maaf belum bisa dilayani cepat. Ini karena keterbatasan sumber daya baik alat berat untuk pemotong, angkutan dan tenaga lapangan,” kata Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Pertamanan DLH Kabupaten Banyumas, Widodo Sugiri, Jumat (17/1).
Untuk menindaklanjuti permohonan dari masyarakat, katanya, hanya bisa disiapkan waktu sehari, yakni setiap Sabtu. Sekali jalan, diakui, paling bisa menyelesaikan dua lokasi permohonan.
“Untuk Senin-Jumat sudah masuk jadwal rutin pemeliharaan pohon ayoman di turus jalan kabupaten. Ini saja masih banyak yang belum bisa ditangani. Ini belum kalau ada kejadian kita harus siap, karena setiap hari selama musim hujan ini kita setiap hari harus selalu standby, termasuk hari Minggu,” terangnya.
Jumlah Pohon
Keterbatasan sumber daya, katanya, berdampak pada penanganan yang tidak bisa cepat. Rata-rata untuk penanganan pemeliharaan rutin di turus jalan minimal membutuhakn waktu satu minggu. Hal ini bergantung dari jumlah pohon yang akan dipangkas.
“Ini misalnya di Jl Martadireja, karena belum pernah dipangkas, dan pohonnya sudah tinggi-tinggi dan mendekati jaringan listrik dan banyak dahan yang sudah tua, membutuhakn waktu sampai 20 hari,” katanya mencontohkan.
Untuk pemangkasan rutin dalam waktu dekat ini, lanjut dia, untuk Jalan dr Angka dan Jl Ahmad Yani, kemudian Jl Letjen Soemarto (sepanjang depan SPN). Prioritas pemangkasan, katanya, diutamakan untuk pohon yang membahayakan, mengganggu rambu lalu lintas dan LPJU. Di antaranya di perempatan Roda Mas, Jl Soperno, pertigaan arah GOR Satria, pertigaan Rejasari Kalibagor.
“Untuk pemangkasan pohon di ruas-ruas jalan di kota dan pinggiran, ini sudah ada jadwwalnya. Kecuali ada kejadian tumbang karena bencana, seperti beberapa waktu lalu di Banyumas, kita langsung tangani,” katanya.
Dia mengatakan, pemangkasan dilakukan saat musim hujan, selain banyak dahan yang sudah tua dan tinggi mendekati jaringan listrik sehingga membahayakan pengguna jalan dan penduduk sekitar, juga tunasnya mudah tumbuh. (G22-37)