CILACAP – Abrasi yang terjadi di Pantai Winong, Desa Slarang, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap sudah mengikis daratan sampai sekitar 700 meter. Penanganan abrasi sedang diupayakan, namun realisasi fisik, diperkirakan baru bisa dilakukan pada 2022 mendatang.
PPK Sungai dan Pantai Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) Yogyakarta Sumarno mengatakan, mengenai abrasi di Pantai Winong akan ditindaklanjuti dengan perencanaan dan konstruksi. Namun demikian, menurutnya proses perencanaan memerlukan waktu, agar konstruksi yang dibuat nantinya dapat sesuai dengan yang diharapkan.
“Desain tidak bisa sembarangan karena berhadapan dengan samudera sehingga perlu perencanaan yang matang, sehingga hasilnya tidak muspra nantinya,” ucapnya di Balai Desa Slarang, Senin (31/8).
Ditanya penyebab abrasi, ia mengaku tidak dapat menyimpulkan penyebabnya. Menurut dia, banyak penyebab dari abrasi, terlebih lokasi Pantai Winong berada tepat di muara Sungai Serayu.
Sementara itu Ketua Komisi D DPRD Jateng Samirun mengatakan, perencanaan penanganan abrasi akan dilakukan pada 2021, dan fisik pada 2022, tapi ia berharap penanganan dapat dipercepat, mengingat proses abrasi berlangsung dengan cepat.
“Dari tahun 2018 sudah tergerus 700 meter. Terimakasih juga, sudah ada penanganan darurat dari warga,” ucapnya ditemui di lokasi abrasi.
Kades Slarang Marmin juga berharap penanganan dapat dipercepat. “Sebelumnya ada lahan pertanian, kandang kerbau, dan lapangan. Sekarang sudah jadi laut, lapangan tinggal setengahnya,” kata dia.
Salah seorang warga Turastriono mengatakan, abrasi berlangsung sejak 2018. Menurutnya, warga telah berupaya menahan laju abrasi, dengan membuat tanggul darurat.
“Warga gotong-royong membangun tanggul dari karung pasir, dan kayu,” imbuhnya. (K17-1)