PURWOKERTO – Sejak beberapa hari lalu, pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) telah memulai sistem bekerja dari rumah atau populer disebut work from home (WFH). Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya mencegah penularan virus korona.
Koordinator Wilayah PKH Jateng V Ibnu Rouf mengatakan, keputusan penerapan sistem bekerja dari rumah, dilakukan sampai dengan ada instruksi lebih lanjut dari pemerintah.
Penerapan WFH, dilakukan setelah sebelumnya kegiatan pendampingam kepada keluarga penerima manfaat (KPM) yang bersifat tatap muka, dan menimbulkan kerumunan juga ditangguhkan sementara.
“Tetapi dalam pendampingan tetap ada misal saat penyaluran, apel/piket terbatas, dan urgent,” jelasnya, kemarin.
Saat penyaluran maupun pencairan bantuan, para KPM PKH lanjut dia juga selalu diedukasi oleh para pendamping mengenai physical distancing atau menjaga jarak.
Jaga Jarak
“Tidak bergerombol, jaga jarak, pakai masker, sarung tangan, dan sediakan cuci tangan / hand sanitizer, itu selalu kami tekankan kepada KPM,” ujarnya.
Sementara itu, untuk hal-hal yang sifatnya koordinatif, saat ini menurutnya dilakukan secara online.
Sebagaimana diberitakan, terkait dengan kejadian luar biasa (KLB) wabah Covid-19, pemerintah buka peluang berikan bantuan PKH kepada keluarga penerima manfaat (KPM), setiap bulan.
Koordinator Wilayah PKH Jateng V Ibnu Rouf mengatakan, dalam kondisi KLB Covid-19, penyaluran bantuan PKH direncanakan akan dilakukan per bulan.
Adapun besar nominal bantuan, menurut Ibnu sama dengan nominal bantuan yang diberikan pada periode penyaluran sebelumnya. Artinya, lanjut dia nominal bantuan yang diterima KPM, disesuaikan dengan komponen yang ada. (K17-38)