PURWOKERTO – Program Pengembangan Inovasi untuk Pembelajaran (Pntar) dipandang bisa menjadikan kalangan guru lebih inspiratif dalam proses pembelajaran.
Program tersebut dikembangkan oleh Tanoto Foundation yang bermintra dengan Dinas pendidikan Kabupaten Banyumas.
Koordinator Program Pintar Tanoto Foundation Jawa Tengah, Nurkolis mengatakan, salah satu tujuan penting pembelajaran adalah untuk mengembangkan potensi siswa. Dari sekian banyak potensi, katanya, kreativitas merupakan potensi yang sangat penting dalam hidup mereka kelak.
Menurutnya, pendekatan pembelajaran yang dapat mengembangkan potensi tersebut, di antaranya pendekatan belajar aktif. Pendekatan tersebut telah lama dikenal para guru di Indonesia, paling sedikit sejak tahun 1979, namun kualitas penerapannya di sekolah masih harus terus ditingkatkan.
“Guru sangat perlu memiliki pemahaman yang baik tentang pendekatan tersebut untuk mendukung peran penting mereka dalam mengembangkan potensi siswa tersebut,” katanya saat pelatihan untuk kalangan guru dan kepala sekolah wilayah Kecamatan Purwokerto Selatan dan Patikraja, di Hotel Meoel Purwokerto, kemarin.
Mereka yang dilatih adalah guru kelas 1, 2, dan 3, kepala sekolah dan pengawas SD dan MI dari Kecamatan Purwokerto Selatan dan Patikraja. Mereka dilatih untuk mengembangkan kreativitas dalam pembelajaran dengan menggunakan unsur-unsur pembelajaran aktif yang disingkat MIKiR.
Nurkolis menyebutkan , konsep pembelajaran, mengalami dan mengamati, interaksi, komunikasi dan refleksi (Mikir) penting untuk dilakukan dalam setiap pembelajaran di kelas.
Dijelaskan, ‘mengalami’ dalam belajar melibatkan banyak indera sehingga pemahaman konsep akan lebih mantap, ëInteraksií dapat mendorong siswa untuk ungkap gagasan dan merefleksi diri sehingga menunjang pula pemahaman konsep secara baik.
Sedangkan ‘komunikasi’ dapat memotivasi siswa untuk berani dan lancar dalam menyampaikan gagasan. Kemudian ‘refleksi’ memunculkan sikap untuk mau menerima kritik dan memperbaiki diri, baik gagasan, hasil karya maupun sikapnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Takdir Widagdo mengatakan, pelatihan ini dilakukan untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan di Banyumas.
Meskipun baru dilaksanakan di dua kecamatan sebagai piloting, namun ini akan menjadi percontohan untuk diambil praktik baiknya. Setelah itu, Dindik akan berkolaborasi untuk mengembangkannya ke sekolah lain.
“Pelatihan ini harus diikuti dengan sebaik-baiknya dan serius. Karena bapak ibu, guru-guru, kepala sekolah, dan pengawas akan menjadi aktor penggerak untuk mengembangkan praktik baik ini. Gunakan kesempatan yang terbatas ini, jangan sia-siakan yang telah diberikan Tanoto Foundation kepada bapak ibu,” katanya. (G22-20)