Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
SUARA BANYUMAS
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Beranda Banyumasiana Purwokerto

Pengaduan Masyarakat ke OJK Purwokerto Meningkat, Literasi Keuangan Diperkuat

Sabtu, 3 Mei 2025
Topik Purwokerto
A A

BANYUMAS – Suarabanyumas.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Purwokerto mencatat lonjakan signifikan dalam jumlah pengaduan masyarakat terkait lembaga jasa keuangan selama tiga bulan pertama tahun 2025. Kepala OJK Purwokerto, Haramain Billady, mengungkapkan bahwa jumlah aduan telah mencapai sekitar 360 kasus, mendekati separuh dari total aduan sepanjang tahun lalu yang mencapai 800 kasus.

“Kalau kita lihat dari data statistik, pengaduannya memang meningkat,” ujar Haramain dalam acara ‘Ngobrol Bareng OJK Purwokerto Bersama Media’ yang digelar di salah satu restoran di Purwokerto, Jumat (2/5/2025).

Untuk menekan angka pengaduan, OJK terus menggencarkan kegiatan edukasi dan literasi keuangan. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu masyarakat memahami produk dan layanan keuangan secara bijak, mengenali risiko, serta menghindari jerat penipuan dan penawaran ilegal yang kian marak.

BacaJuga

Driver Ojol Banyumas Raya Akan Kembali Gelar Aksi 20 Mei, Tuntut Keadilan Tarif dan Regulasi

UMP dan IMM Jateng Gelar Layanan Kesehatan Gratis bagi Penyintas Bencana di Brebes

“Edukasi ini penting agar masyarakat memahami cara memanfaatkan produk keuangan, menyadari risiko-risikonya, serta bisa menghindari penawaran ilegal,” jelas Haramain.

Selama ini, OJK Purwokerto rutin menggelar hingga delapan kegiatan edukasi setiap bulan. Haramain juga mengajak media massa untuk turut serta menyebarluaskan informasi dan literasi keuangan melalui berbagai platform, baik radio, televisi, media cetak, maupun digital.

Peningkatan pengaduan terbanyak berasal dari sektor Bank Perkreditan Rakyat (BPR), khususnya terkait penyaluran kredit yang dinilai terlalu besar di sektor tertentu. Kondisi ini memicu kekhawatiran terhadap rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL).

“Kita melakukan pembinaan ke BPR, terutama agar lebih selektif dalam menyalurkan kredit besar guna mencegah peningkatan rasio kredit bermasalah,” tambahnya.

Secara keseluruhan, rasio pengaduan di wilayah Purwokerto saat ini mencapai sekitar 56 persen, dengan dominasi dari sektor BPR. Kendati demikian, OJK menyatakan kondisi masih dalam kendali dan terus melakukan pengawasan agar stabilitas sektor keuangan tetap terjaga.

 

BagikanBagikanPinBagikanBagikanKirim
Sebelumnya

Bupati Sadewo Dampingi Dua Menteri Lepas Ekspor Gula Kelapa ke Hungaria

Selanjutnya

Sejumlah Pengurus DPAC PKB Banyumas Gelar Konsolidasi, Soroti Transparansi di Internal Partai

Artikel Lainnya

Tribhata Banyumas Bersama Warga Karangrau Minta Pemda Gelar Audiensi Terkait Legalitas Perumahan Sapphire Mansion

Sengketa Yayasan Darun Nujaba: Anak Gugat Ayah Kandung, Sidang Berlanjut ke Tahap Mediasi

Sorotan

Pilihan

Banyumasiana

Cerita & Jelajah

Topik

Serba - Serbi

Tren Digital

Inovasi & Teknologi
  • Profil
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Ketentun
DMCA.com Protection Status
©2025 Suara Banyumas

Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan

© 2025 Suara Banyumas

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In