BANJARNEGARA – Selama tahun 2019, di temukan sebanyak 87 kasus baru HIV/AIDS di Banjarnegara. Dari jumlah tersebut, didominasi dari generasi muda di bawah usia 30 tahun.
Data tersebut disampaikan Kabid Pencegahan dan Penyuluhan Penyakit pada Dinas Kesehatan Banjarnegara dr Ery Rosita saat peringatan Hari AIDS Sedunia, Minggu (1/12). Dikatakan, penderita terpapar HIV/AIDS di Banjarnegara tercatat sebanyak 453 orang. 87 orang di antaranya ditemukan semasa Januasi hingga November tahun 2019.
“Perlu dicermati, dari temuan di tahun 2019 sebagian besar berusia di bawah usia 30 tahun,” katanya.
Yang lebih miris, sambungnya, sebagian besar penularan justru melalui hubungan sesama jenis laki-laki atau homoseksual. Sehingga, hal ini patut dicermati oleh masyarakat, terutama orang tua terhadap pergaulan anak-anaknya.
Dikatakan, secara nasional saat ini tengah dilaksanakan program 3 Zero, yaitu tidak ada infeksi baru HIV, tidak ada kematian akibat AIDS, dan tidak ada stigma dan diskriminasi. Pihaknya fokus dalam penemuan dini penderita HIV/AIDS. Semakin cepat diketahui semakin cepat ditangani. Pihaknya mengimbau agar masyarakat untuk memeriksaan status HIV di puskesmas atau rumah sakit terdekat.
“Jangan sampai terlambat, karena kalau sudah pada stadium AIDS sudah sulit penanganannya,” katanya.
Kabid Keluarga Berencana pada Dispermades Perlindungan Perempyan dan Keluarga Berencana Banjarnegara, Sri Yuniarti mengatakan, generasi muda saat ini menjadi tumpuan bagi kelangsungan bangsa. Mereka yang akan mengambil peran, adalah generasi muda yang sehat dengan perencanaan kehidupan keluarga dan terbebas dari narkoba yang menjadi salah satu pintu penularan HIV-AIDS.
“Karena itu kita harus waspada dan membentengi generasi muda sejak dini,” imbuhnya.
Peringatan Hari AIDS Sedunia diisi dengan kampanye sosialisasi selebaran bahaya AIDS, orasi penyuluhan HIV/AIDS, hiburan, permainan monopoli informasi HIV/AIDS, pemeriksaan gratis HIV. Kegiatan itu juga melibatkan generasi muda dari Pramuka Saka Kencana.(K36-37)