PURWOKERTO – Penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Banyumas selama lima tahun terakhir dinilai melampaui target yang ditetapkan dalam RPJMD tahun 2013-2018. Selama tahun target penurunan di angka 16,84 persen, namun terealisasi di angka 13, 5 persen.
Wakil Bupati Sadewo Tri Lastiono mengatakan, selama lima tahun terakhir angka kemiskinan di Banyumas mengalami penurunan 4,95 persen. Pada tahun 2013 sebesar 18, 44 persen dan menjadi 13,5 persen pada tahun 2018.
“Pencapaian ini sekaligus melampaui target RPJMD tahun 2013-2018 sebesar 16,84 persen,” katanya , dalam paparan di acara rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan dengan pihak Pemprov Jateng di Pendapa Si Panji Purwokerto, Jumat (11/10).
Untuk RPJMD 2018-2023, lanjut Sadewo, pemkab berani memasang target penurunan kemiskinan, yakni 12,51 persen tahun 2019, tahun 2020 menjadi 11,53 peren, tahun 2021 menjadi 10,54 persen, tahun 2022 menjadi 9,55 persen dan tahun 2023 turun lagi menjadi 8.56 persen.
Hasil survei BPS tahun 2018, kata wabup, data makro kemiskinan di Banyumas sebesar 13,5 persen, sedangkan data mikro tingkat kesejahteraan berdasarkan sistem informasi kesejahteraan sosial, per Maret 2018 tercatat 233.893 rumah tangga dan 858.941 individu.
Untuk strategi penanggulangan yang dilakukan, katanya, meningkatkan pendapatan secara berkelanjutan melalui peningkatan ekonomi berbasis unggulan daerah. Kemudian menurunkan beban pengeluaran secara komprehensif melalui peningkatan kualitas hidup masyarakat dan perluasan cakupan pelayanan sosial dasar.
Selanjutnya, mendorong keberlanjutan dan pengembangan UMKM, pemilihan daya dukung dan tangguh di lingkungan, memperkuat sinergitas kebijakan optimalisasi pelayanan publik, tata kelola dan kondusivitas daerah melalui peningkatan kualitas dan kapasitas infrastruktur.
Lebih Rendah
“Strategi penurunan kemiskinan makro melalui program KIP, KBP di dinas pendidikan, peluncuran program BMT raskin di Dinsospermades dan bagian perekonomian. Meluncurkan bantuan program pangan, pemanfaatan kartu tani, peluncuran prodas dinas pendidikan, kartu lansia sejahtera, RTLH dan program-program Baznas dan CSR,” jelasnya.
Bupati Achmad Husein dalam sambutannya mengatakan, saat ini selisihnya dengan provinsi hanya 2,4 persen. Banyumas 13,5 persen dan provinsi 11,5 persen. Di awal dengan provinsi selisihnya sekitar 4 persen.
“Ke depan, kami menghendaki sama dengan provinsi atau lebih rendah dari provinsi. Dua tahun ke depan kami punya target 2,5 persen. Ini harus dikeroyok atau gotong royong untuk terus menurunkan angka kemiskinan,” katanya.
Lima tahun ke depan, katanya targetnya bisa turun lagi 5 persen atau setiap tahun turun 1 persen. Untuk bisa menagangi kemiskinan, harus tahu data-datanya dan tahu permasalahan dan cara menanganinya. (G22-37)