PURWOKERTO-Perum Bulog Cabang Banyumas secara resmi sejak Rabu (22/7) lalu memberitahukan kepada pihak Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermades) tidak ikut langsung dalam penyediaan pasokan beras untuk program sembako.
Program sembako yang dilaksanakan masing-masing daerah terdiri dua, yakni sembako reguler (sebelumnya BPNT) dan sembako terdampak Covid-19, yang berlaku hanya sampai akhir tahun ini.
“Surat pemberitahuan secara resmi sudah disampaikan ke kami (Dinsospermades) Rabu kemarin. Karena secara nasional Bulog sekarang fokus untuk penyiapan ketersediaan pangan,” kata Kepala Dinsospermades, Kartiman, Kamis (23/7).
Meski Bulog tidak lagi terlibat langsung menyuplai, kata dia, koordinasi tetap berjalan terutama untuk konsultasi terkait penyediaan beras program sembako di Banyumas yang dilaksanakan oleh mitra kerja Bulog dan non mitra yang sudah berjalan selama ini.
“Untuk suplai dilakukan oleh mitra kerja Bulog tergabung di Asosiasi Perberasan Banyumas (APB). Dan di lapangan Bulog juga tetap masih bisa melayani mitranya,” katanya.
Menurutnya, karena sistem penyediaan komoditas beras untuk program sembako sudah tertata saat melalui Bulog dan mitra keerjanya (APB), maka sistem ini tetap dijalankan. Ini mengingatkan, antara mitra kerja selaku penyuplai juga sudah mengikat dengan perjanjian kerjasama (PKS) dengan para agen (e-warung).
“Kemungkinan ada pihak luar yang ingin masuk (menggantikan), saya tidak tahu, karena Bulog tahunya ya dengan APB (mitra kerja),” tandasnya.
Ketua Asosiasi Perberasan Banyumas (APB), Agus Purwanto dikonfirmasi terpisah menyatakan, selaku mitra kerja Bulog dan mitra kerja pemkab, pihaknya tetap menjamin ketersediaan pasokan beras dan terjaganya mutu dan kualitas yang dikirim ke agen, untuk disalurkan ke KPM.
“Sejak ada program sembako sebelumnya bernama BPNT, kami sudah menjalin kerjasama dengan agen dan sistemnya sudah berjalan dengan baik. Jadi tidak ada kendala meski Bulog secara resmi sudah tidak terlibat langsung lagi,” katanya terpisah.
Mulai Disalurkan
Sementara itu, untuk penyaluran bulan ini, sudah dimulai Kamis (23/7). Dari pantuan di sejumlah lokasi, sembako berjumlah tujuh item senilai Rp 200.000, sebagian besar sudah diterima keluarga penerima manfaat (KPM), melalui agen (e-warung). Sembako yang diterima KPM sudah dikemas sesuai dengan jenis komoditas pangan oleh agen. Yakni beras 12 kg, daing seperempat kg, telur setengah kg, tempe 1 kg, kacang ijo setengah kg, bawang seperempat kg dan buah apel setengah kg.
“Di beberapa lokasi agen (e-warung) yang kami pantau dan cek, sembako sudah diterima KPM, dan kondisi barangnya juga baik. Termasuk beras juga kondisinya baik karena memakai hasil panenan baru,” kata Kepala Bagian Pemberdayaan Sosial, Penanganan Fakir Miskin Dinsospermades, Lili Mudjiarto, terpisah.
Untuk beras pihak penyuplai dari APB, daging dari Paguyuban Peternak dan Pedagang Daging Banyumas, telur melai Perhimpunan Insan Perunggasan (Pinsar) Banyumas, tempe dari perkumpulan perajin tempe Banyumas Sedangkan untuk bumbu dapur dan buahan, melalui Perumda Pasar Satra, milik pemkab. (G22-)