SEMARANG – Penyaluran Bantuan Lansung Tunai (BLT) dana desa di Provinsi Jawa Tengah (Jateng), saat ini sudah mencapai 76,49 persen.
Hal tersebut di sampaikan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen ke Direktur Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Suprayoga Hadi saat Rapat Monitoring Penyaluran BLT dan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem secara virtual, Senin (13/12/2021).
Secara rinci ia menjelaskan, progress penyaluran sebesar 76,49 persen itu tersalurkan untuk 57.640 keluarga penerima manfaat (KPM) dengan jumlah anggaran Rp 51.624.300.000 di lima kabupaten/ kota yang tingkat kemiskinannya di nilai ekstrem oleh pemerintah pusat.
Adapun lima kabupaten/kota itu, antara lain Kabupaten Kebumen, Banyumas, Pemalang, Banjarnegara, dan Brebes.
Kabupaten Pemalang sudah mampu memenuhi seluruh kebutuhan top up BLT melalui anggaran dana desanya. Sementara, empat kabupaten lain, yakni Banyumas, Banjarnegara, Brebes, dan Kebumen memenuhi penganggaran top up BLT melalui Dana Desa (DD) dan APBD kabupaten.
”Pemalang tidak perlu APBD karena sudah bisa di-cover semua oleh BLT DD. Sehingga, kita tinggal memikirkan Kabupaten Brebes, Banjarnegara, Kebumen dan Banyumas dan seluruhnya sudah di tutup. Tinggal instruksi dari para bupati. Untuk penyaluran rencananya 13-15 Desember ini sudah clear (selesai) semua,” tutur Gus Yasin usai rapat seperti dilansir dari Humas Jateng.
Melakukan Inisiatif
Pihaknya juga telah melaporkan kepada pemerintah pusat jika Jawa Tengah sudah melakukan inisiatif-inisiatif untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan ekstrem, di luar dari yang di instruksikan pemerintah pusat.
Baca Juga : Menuju Sentra Durian, Ratusan Bibit Dibagikan Gratis untuk Warga Cilacap
Di antaranya dengan merangkul BUMN, BUMD dan perusahaan-perusahaan swasta untuk ikut berkontribusi mengentaskan kemiskinan.
”Kami juga tadi melaporkan, untuk Jateng sebenarnya bukan hanya BLT DD yang kita garap. Kita juga sudah merangkul sejak lama dengan BUMN, BUMD, maupun perusahaan-perusahaan swasta untuk menyalurkan CSR-nya,” tuturnya.
Hasil kerja sama untuk keperluan mengentaskan kemiskinan dengan pihak eksternal tersebut, di antaranya adalah terealisasinya pemasangan listrik gratis, renovasi bagi rumah tidak layak huni, dan jambanisasi.(*-7)