CILACAP – Sebuah perahu nelayan yang ditumpangi dua orang, dilaporkan terbalik akibat dihantam ombak laut selatan Jawa di Pantai Jetis, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap, Sabtu (11/7) malam, sekira pukul 20.30 WIB.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP/Basarnas) Cilacap, I Nyoman Sidakarya mengatakan, informasi tersebut diperoleh pihaknya dari anggota SAR Jetis, Ambar. Kecelakaan itu terjadi di perairan Jetis pada koordinat 07° 43′ 27.00″ S 109° 23′ 12.65″ E.
“Saat itu korban hendak kembali dari melaut. Namun nahas, perahu yang mereka tumpangi dihantam ombak. Satu orang berhasil menyelamatkan diri dan satu orang masih dalam pencarian,” kata I Nyoman Sidakarya, melalui pesan yang diterima SuaraBanyumas.
Menurut dia, korban selamat diketahui bernama Pasimin (58), warga Desa Kalipoh RT 07 RW 02 Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen. Sedangkan korban hilang diketahui bernama Yasikin (30), warga Desa Srati RT 03 RW 03 Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen.
Menerima informasi tersebut, pihaknya langsung memberangkatkan satu regu ke lokasi kejadian. Regu tersebut dilengkapi dengan dua unit Rescue Car, APD Covid-19 beserta peralatan SAR air dan alat pendukung lainnya. Regu tersebut bergabung bersama potensi SAR yang sudah terlebih dulu tiba di lokasi untuk melakukan koordinasi awal terkait rencana pencarian.
Pencarian
Proses pencarian, kata Nyoman dilakukan Minggu (12/7) pagi bersama unsur SAR terkait. “Karena untuk pencarian malam tidak kami rekomendasikan,” katanya.
Pihaknya merinci, unsur SAR Gabungan terdiri atas Basarnas (KPP) Cilacap, Polairud Kebumen, Polsek Nusawungu, Koramil Nusawungu, SAR Jetis, SAR Lawet Perkasa, TPKL Jetis, Cilacap Rescue, Bagana dan warga sekitar.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini gelombang tinggi di perairan dan Samudera Hindia selatan Jawa. Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung, Cilacap, Rendi Krisnawan mengatakan, gelombang di perairan dan Samudera Hindia itu berpeluang mencapai 4-6 meter.
“Tinggi gelombang 4-6 meter berpeluang terjadi di perairan dan Samudera Hindia selatan Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY. Potensi tinggi gelombang itu masuk kategori sangat tinggi,” kata Rendi, dikonfirmasi, Minggu (12/7).
Disampaikan Rendi, gelombang setinggi itu berpeluang terjadi sejak Sabtu-Senin (11-13/7). Adapun prakiraan selanjutnya, akan terus diperbaharui. “Harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” kata dia. (tg-1)