CILACAP – Untuk mencegah risiko penyebaran virus korona atau Covid-19, ratusan buruh di Bandung yang tengah menempuh perjalanan mudik ke sejumlah wilayah di Cilacap bagian barat, diperiksa kesehatannya, Rabu (18/3).
Mereka diperiksa di kompleks pendapa Kecamatan Karangpucung. Kedatangan mereka secara berombongan menggunakan sejumlah travel dan bus. Sebagian lainnya mengendarai sepeda motor.
Sesampainya di Karangpucung, mereka turun di halaman kantor kecamatan. Selanjutnya, mereka diarahkan untuk masuk ke pendapa kecamatan, guna menjalani pemeriksaan kesehatan.
Pemeriksaan dilakukan oleh tim medis dari Puskesmas Karangpucung I dan II. Kedatangan mereka disambut Camat Karangpucung, Martono, beserta jajaran, berikut Koramil dan Polsek setempat. Masing- masing kepala desa juga men- dampingi.
Martono mengatakan, kegiatan tersebut sebagai antisipasi terhadap risiko penyebaran Covid- 19. Hal itu sejalan dengan imbauan yang diberlakukan dari pemerintah pusat hingga daerah.
“Bahwa hari ini, ada sejumlah pekerja di Bandung yang pulang kampung ke sejumlah wilayah di Cilacap. Atas laporan dari kepala desa, kemudian kami bekerja sama dengan petugas medis Puskesmas guna pemeriksaan kesehatan,” kata Martono kepada SuaraBanyumas, di sela-sela pemeriksaan.
Suhu Normal
Disampaikan, pengecekan kesehatan berupa screening suhu tubuh. Pengecekan berlaku bagi seluruh pekerja mudik, termasuk sopir bus dan travel yang mengantar mereka.
Sementara itu, berdasarkan hasil screening yang dilakukan petugas, seluruh buruh mudik suhu tubuhnya normal. Karena itu, kesemuanya dipersilakan untuk melanjutkan perjalanan menuju ke rumah masing-masing.
“Di rumah, kami imbau aktif menjaga kesehatan, mengonsumsi makanan bergizi dan rajin berolahraga,” kata Kepala TU Puskesmas Karangpucung I, Raso, saat ditemui SuaraBanyumas.
Puskesmas bersama pihak terkait akan aktif memantau perkembangannya. Bila ada keluhan, untuk segera memeriksakan.
Pihak Puskesmas juga sudah berkoordi- nasi dengan bidan desa, maupun petugas medis yang ada di desa. “Jadi bila ada keluhan, koordinasi dan penanganan lebih mudah,” kata Kepala TU Puskesmas Karangpucung II, Kestor.
Seorang perantau mudik, Bangkit mengatakan, kepulangannya ke kampung halaman karena tengah diliburkan oleh perusahaan. “Liburnya belum tahu seberapa lama, yang penting pulang dulu,” kata warga Desa Sindangbarang itu. (tg-52)