Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
SUARA BANYUMAS
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Beranda Banyumasiana Purwokerto

Persediaan Alat Rapid Test  Tinggal 800 Buah

Selasa, 9 Juni 2020
Topik Purwokerto
A A
RAPID TEST : Pelanggar yang tidak memakai masker langsung di rapid test. (SM/Agus Wahyudi)

RAPID TEST : Pelanggar yang tidak memakai masker langsung di rapid test. (SM/Agus Wahyudi)

PURWOKERTO – Persediaan alat rapid test yang dimiliki Pemkab Banyumas kini tinggal 800 buah. Sementara kebutuhan untuk pencegahan dan penanggulanga. Penyebaran virus Covid-29 masih berlanjut.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Sadiyanto mengatakan, untuk mengatasi kekurangan itu pihaknya sedang mengajukan 5.000 alat rapid test ke Provinsi Jawa Tengah.Dari total rapid 8.512  yang dimiliki pemkab, katanya, saat ini  tinggal tersisa 800 buah.

“Tinggal 800. Kita kan diberi peluang oleh provinsi untuk mengajukan. Karena provinsi mau pengadaan dalam waktu dekat, kita ajukan 5000,” katanya, Senin (8/6).

BacaJuga

1.791 Pegawai KAI Daop 5 Ikuti Medical Check Up

PN Purwokerto Perkuat Peran Mediator Non Hakim: Kurangi Beban Hakim, Percepat Keadilan

Menurutnya, juka yang diajukan terpenuhi semua, maka pemerintah kabupaten tidak perlu untuk membeli rapid lagi.

“Kalau provinsi misalkan turun 2.500, nanti kita minta anggaran APBD yang sudah ditawari oleh Bupati. Untuk beli tapi pembelian kita tetap rasional, anggaran untuk beli rapid masih memungkinkan,” ucapnya.

Terkait akurasi pemkaian rapid, kata dia, hanya 60%. Kendati demikian rapid diperlukan dalam menentukan kebijakan yang akan diambil terkait penanganan Covid-19.

“Perlu. Tapi memang lebih akurat jika langsung swab, pada kontak erat kalau memang swab sangat memungkinkan itu yang akan kita lakukan tidak berlama-lama menunggu keputusan ini mau kita lockdown mau kita bebaskan, atau orang ini sudah dinyatakan tidak Covid-19 sudah jelas,” ungkapnya.

Rapid sendiri dijelaskannya, diprioritaskan pada kelompok resiko. Harus ada pertimbangan epidemiologi, apakah mereka resiko, kontak erat, apakah kita sedang bisa dibilang menduga-duga apakah kelompok tertentu positif apa tidak berdasarkan perhitungan Dinkes.

Bupati Achmad Husein mengatakan, terkait stok rapid perlu membeli lagi. “Harus beli lagi, provinsi katanya kemarin ngasih. Kita mesti beli lagi,” kata bupati. (G22-2)

BagikanBagikanPinBagikanBagikanKirim
Sebelumnya

Pembangunan Jalan di Banjarnegara Terus Berjalan

Selanjutnya

UMP Masuk 50 Besar Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia versi UniRank

Artikel Lainnya

Pesert Half Marathon Purwokerto Kecewa Tarif Parkir Mahal

Rayakan Milad ke-60 UMP Gaungkan Diplomasi Budaya Lewat International Culinary Festival 2025

Sorotan

Pilihan

Banyumasiana

Cerita & Jelajah

Topik

Serba - Serbi

Tren Digital

Inovasi & Teknologi
  • Profil
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Ketentun
DMCA.com Protection Status
©2025 Suara Banyumas

Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan

© 2025 Suara Banyumas

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In