PURWOKERTO – Banjir lumpur yang kembali terjadi di Sungai Serayu, berdampak terhadap aktivitas produksi air bersih milik Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Satria Kabupaten Banyumas.
Untuk sementara, produksi air bersih di tiga instalasi pengolahan air (IPA), yakni IPA Gunung Tugel Kelurahan Karangklesem Kecamatan Purwokerto Selatan, IPA Kaliori, dan IPA Kejawar Banyumas di hentikan.
Bagi pelanggan yang selama ini di pasok dari IPA Gunung Tugel, sementara di droping air bersih memakai truk tangki keliling.
Baca Juga : Vaksinasi Covid-19 Tak Batalkan Puasa
”Dampak kekeruhan air Sungai Serayu meningkat 10 kali lipat dari kondisi normal. Akibatnya IPA di Gunung Tugel tidak bisa produksi. Kalau di paksakan beresiko,” kata Direktur Utama Perumdam Tirta Satria, Agus Subali, Kamis (7/4/2022).
Menurutnya, karena IPA di Gunung Tugel untuk sementara berhenti produksi, untuk menjaga pasokan air ke pelanggan tetap berjalan, maka di lakukan pengiriman air ke titik-titik tertentu pelanggan yang terkena dampak.
”Kita sudah informasikan dan sampaikan permohonan maaf ke pelanggan. Untuk sementara kita droping air dulu dengan truk tangki keliling,” terangnya.
Direktur Teknik Perumdam Tirta Satria, Wipi Supriyanto menjelaskan, tingkat kekeruhan air Sungai Serayu sudah berbentuk lumpur. Sehingga tidak memungkinan di olah.
”Selama kekeruhan masih di atas 2.000 NTU (nephelometric turbidity unit), kita berhenti produksi,” ujarnya.
Saat ini tingkat kekeruhan air di Sungai Serayu mencapai 103.190 NTU. Angka ini jauh di atas batas maksimal sumber air bisa di olah menjadi air baku, yaitu sebesar 600 NTU.
Baca Juga : Ingat! Lajur Timur Jalan Bung Karno Hanya untuk Pejalan Kaki
Hasil pantauan hingga sore ini, kekeruhan sudah mulai menurun.
Akibat IPA berhenti produksi, kata dia, saat ini ada sekitar 12 ribu sambungan rumah pelanggan di wilayah Purwokerto bagian selatan hingga Sokaraja belum bisa menikmati pasokan air kembali.
”Yang paling terdampak pelanggan di selatan Jalan Gerilya Purwokerto, mulai dari Karangpucung sampai Sokaraja. Untuk memenuhi kebutuhan air, kita pasok dengan 10 truk tangki keliling,” terangnya.
Dijelaskan, sebenarnya setelah Jumat pekan lalu, kondisi air Sungai Serayu sudah membaik, sehingga sempat di lakukan produksi selama sehari semalam. Sebelumnya sungai tersebut sempat terjadi banjir. Namun kali ini, lumpurnya lebih pekat.(aw-7)