BANJARNEGARA – Havid Adhitama, warga Wanayasa, mendapatkan apresiasi dari Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan). Siaran radio dari pesawat rakitannya ternyata dapat ditangkap oleh voice repeater dari satelit milik Lapan.
“Radio amatir yang saya buat sangat sederhana, merakit sendiri, dan harganya sangatmurah. Namun memiliki kelebihan dalam hal jangkauan,” katanya.
Menurutnya, dengan pesawat komunikasi tersebut dia bisa melakukan komunikasi dimanapun berada selama dalam area yang tercakup satelit. Namun, untuk bisa berkomunikasi dengan satelit Lapan tidak mudah, mengingat pada jam-jam tertentu wilayah Indonesia dilintasi satelit itu.
“Sehari hanya satu kali, dan paling hanya 12 menit durasi waktunya. Ketika saya waktu itu bisa nyambung, mungkin ada unsur keberuntungan juga,” ujar mahasiwa Pendidikan Guru SD Universitas Negeri Semarang ini.
Havid mengaku bangga karena mendapat apresiasi dari Lapan dan diberikan kesempatan untuk berkeliling di kantor Lapan. Bahkan, dia mendapatkan hadiah berupa rotator antena bekas milik Lapan yang sudah tidak dipakai.
Selama keliling Lapan, Havid dipandu oleh mantan Kepala Lapan Ichsan. Menurut Ichsan, saat ini sudah jarang anak muda yang mendalami dunia radio dan satelit.
“Havid adalah aset masa depan. Karenanya kami sangat menapresiasi anak muda yang mau berkecimpung di dunia yang sekarang ini sudah jarang digeluti di era digital,” jelas Ichsan.
Pesawat komunikasi radio amatir dapat melakukan komunikasi jarak jauh dengan satelit Lapan, bahkan ketika semua alat telekomunikasi digital mati. Seperti kondisi saat gempa Palu, laporan pertama kondisi tsunami Palu, orang pertama yang menghubungi Jakarta ternyata memakai voice repeater satelit io86 milik Lapan. (K36-60)