CILACAP – Untuk mencegah peningkatan hingga penyebaran penyakit tanaman padi berupa blas, sejumlah petani di Kecamatan Karangpucung dan Cimanggu, Kabupaten Cilacap gencar melakukan pengendalian.
Langkah pengendalian ditempuh melalui penyemprotan pestisida pada tanaman padi terdampak. Kemudian, tanaman padi yang berada di sekitarnya, aktif dilakukan pengamatan.
Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) wilayah setempat, Nur Hadiyanto mengatakan, pengendalian dilakukan secara terpadu. Pengendalian dilakukan petani, dengan dibantu dari unsur penyuluh pertanian, POPT, unsur TNI dan pihak terkait.
“Langkah pengendalian gencar dilakukan, seiring munculnya serangan penyakit blas di beberapa sawah di Kecamatan Karangpucung dan Cimanggu. Ini penting, supaya bisa menjaga kesuburan tanaman. Dengan begitu, produktivitas padi nantinya juga bisa terjaga,” kata Nur Hadiyanto, saat dimintai konfirmasi oleh SuaraBanyumas, Kamis (20/2).
Pengendalian secara terpadu, pada Rabu (19/2) sudah dilakukan di Desa Ciporos, Kecamatan Karangpucung dan Bantarpanjang, Kecamatan Cimanggu. Kemudian hari kemarin, pengendalian menyasar tanaman padi di Desa Surusunda.
“Serangan penyakit blas di beberapa tempat masih relatif ringan. Karena itu, dengan penanganan cepat seperti ini, diharapkan serangannya bisa dikendalikan,” kata dia.
Pihaknya mengajak kepada petani untuk aktif melakukan pengamatan dan perawatan tanaman. Dengan begitu, perkembangan tanaman dan kemungkinan adanya gangguan hama dan penyakit bisa segera diketahui.
Ajakan serupa disampaikan Penyuluh Pertanian Kecamatan Karangpucung, Hastomo Tri Hari Mardika. Upaya pengendalian secara terpadu dan cepat, penting dilakukan, seiring munculnya serangan penyakit blas pada tanaman padi.
“Serangan penyakit blas rentan merusak tanaman, sampai produktivitas padi. Karena itu, penyemprotan massal bersama petani ini diharapkan bisa mengendalikan penyakit dan menjaga kesuburan dan produktivitas padi saat panen nanti,” kata dia.
Mulai Dirasakan
Diberitakan sebelumnya, gangguan tani padi mulai dirasakan oleh petani di Kecamatan Karangpucung dan Cimanggu, Kabupaten Cilacap. Sebagian tanaman padi umur 20-40 hari milik mereka, kini mulai muncul gejala penyakit blas.
Terhitung, tani padi yang mulai muncul gejala serangan blas di wilayah itu mencapai 51 hektare. Perinciannya, serangan blas pada tanaman padi di Kecamatan Karangpucung terdata seluas 23 hektare dan di Kecamatan Cimanggu terdata seluas 28 hektare.
Merujuk data Balai Penyuluh Pertanian (BPP), sawah di Kecamatan Karangpucung seluas 1.728 hektare. Usia tanaman padi musim ini, umumnya berkisar antara 20-40 hari setelah tanam.
Adapun total luas sawah di Kecamatan Cimanggu, merujuk data BPP setempat mencapai 3.288 hektare. (tg-)