MANDIRAJA – PGRI Cabang Mandiraja menggelar pertunjukan wayang kulit semalam suntuk. Pentas wayang dengan lakon Gatotkaca Manembah dipentaskan oleh dalang anggota PGRI yang tergabung dalam karawitan Citra Manunggal Laras.
Sebagai dalang Ki Krisno Adi yang juga merupakan Pengawas SD di Kecamatan Mandiraja. Demikian juga sinden dan penabuh gamelan juga merupakan guru anggota PGRI.
Ketua PGRI Cabang Mandiraja Suwahyo mengatakan kegiatan pagelaran wayang kulit tersebut sebagai penutup dari rangkaian kegiatan HUT ke- 74 PGRI dan Hari Guru Nasional. Sebelumnya, digelar berbagai kegiatan lomba untuk memeriahkan HGN 2019.
“Pentas ini juga sebagai apresiasi seni dari kalangan guru untuk tetap melestarikan budaya nasional,” katanya.
Sekeretaris PGRI Kabupaten Banjarnegara Sunarto mengatakan, wayang bukan hanya budaya Jawa, namun sudah menjadi milik dunia. Karena itu, sebagai guru harus ikut berperan dalam melestarikan kesenian trsdisional tersebut.
Dikatakan, dalam cerita pewayangan digambarkan bahwa sebenarnya antara Guru dan Lurah adalah kakak beradik yang ditokohkan dalam sosok Ki Lurah Semar dan Batara Guru. Mereka berdua adalah anak dari Syang Hyang Tunggal.
“Maka tepat sekali jika pagelaran wayang kulit ini disajikan dalam rangka tasyakuran Bapak Sugiyono yang terpilih sebagai Kepala Desa Glempang sekaligus memperingati Hari Guru,” ujarnya.
Menurutnya, guru adalah manusia terhormat. Namun kehormatan tersebut justru sering runtuh karena ulah para guru sendiri, bukan karena pihak lain. Karena itu dia berpesan agar menjadi guru yang tetap berpijak di bumi.
“Jauhkan dari kesombongan baik dalam berkata-kata maupun dalam penampilan,” tandasnya.
Kepala Dindikpora Kabupaten Banjarnegara Noor Tamami menyampaikan apresiasi kepada PGRI Cabang Mandiraja atas terselenggaranya pagelaran wayang tersebut. Wayang tidak hanya sebagai tontonan namun juga tuntunan. Kisah pewayangan mengandung falsafah kehidupan, moral, kepemimpinan, politik bahkan agama.
“Semoga dengan pagelaran wayang ini anak didik, guru dan masyarakat bisa terus melestarikan budaya adiluhung bangsa ini,” katanya. (K36-60)