PURWOKERTO – Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Banyumas menekankan, penggunaan aspal hotmix yang dicampur dengan plastik, harus menggunakan plastik limbah.
Kepala DPU Banyumas Irawadi mengatakan, tahun ini pengaspalan jalan di Banyumas akan menggunakan aspal hotmix campur limbah plastik. Menurutnya, hal yang perlu ditekankan, dalam penggunaan plastik yaitu plastik yang dipakai sebaga bahan campuran merupakan limbah.
“Jadi hotmix dengan limbah plastik, bukan plastik yang baru. Tujuannya limbah plastik yang tidak bernilai jadi bernilai,” ucapnya, beberapa hari lalu.
Menurutnya, pada awal tahun ini akan ada jalan kabupaten sepanjang sekitar 140 kilometer yang akan diaspal menggunakan hotmix campur limbah plastik. Ia mengatakan, untuk selanjutnya, ada kemungkinan jalan yang akan diaspal bertambah.
“Alokasi anggaran sekitar Rp 140 miliar,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, mengenai kesiapan penggunaan aspal hotmix campur limbah plastik, pihaknya akan membuat tahapan, sampai dengan lima tahap. Hal itu, kata dia untuk meningkatkan kesiapan kelompok swadaya masyarakat (KSM) pengelola sampah, dalam menyediakan sampah plastik yang digunakan sebagai bahan campuran aspal.
“Ada lima asphalt mixing plant (AMP), semua sanggup , termasuk yang di Purbalingga juga menyanggupi,” kata dia.
Aspal Lebih Kuat
Diberitakan sebelumnya, tahun 2020, pengaspalan Jalan Kabupaten di Banyumas, akan menggunakan aspal hotmix yang dicampur limbah plastik. Kelebihan aspal hotmix yang dicampur limbah plastik, setelah diuji hasil jalannya lebih kuat, daya lenturnya bagus, dan tidak retak-retak. Namun, menurutnya secara harga sedikit lebih tinggi, dibanding dengan aspal hotmix yang tidak dicampur limbah plastik.
“40 % jalan bertambah stabil jika menggunakan aspal hotmix yang dicampur limbah plastik. Selain itu bisa manfaatkan sampah, ketimbang dibuang,” ujarnya.
Ia menjelaskan, kendati hanya memerlukan campuran berupa limbah plastik, namun limbah plastik tersebut spesifikasinya harus sama atau homogen, agar dapat dimanfaatkan. Ia mengilustrasikan, limbah plastik yang dapat dipakai antara lain limbah tas plastik (tas kresek).
“Sebelum dicampur harus dipilah agar semua sejenis, kresek ya dengan kresek semua,” ucapnya.
Selain itu, limbah kresek juga harus dalam kondisi bersih, dan kering. Selain itu juga sudah dicacah dengan ukuran tertentu.
“Ini tentu tinggal kesiapan hanggar-hanggar pengelolaan sampah, untuk menyediakan sampah yang sesuai spesifikasi,” ungkapnya. (K17-20)