PURWOKERTO – Guna membantu wilayah rawan bencana kekurangan air bersih, PMI Kabupaten Banyumas mulai mengoperasikan truk tangki. Peluncuran dilakukan Bupati Achmad Husein, di halaman Pendapa Sipanji Purwokerto, Rabu (2/9).
Ketua PMI Banyumas Dibyo Yuwono mengatakan, biaya pengadaan truk tangki air itu berasal dari bulan dana PMI tahun 2019 yang dikoordinir Kapolresta Banyumas.
Truk berkapasitas 5.000 liter ini, kata dia, sebagai sarana distribusi air bersih dari PMI untuk membantu masyarakat yang kekurangan air bersih saat musim kemarau. Mobil ini bisa digunakan masyarakat untuk menyedekahkan air, dengan cara menyumbang operasionalnya untuk masyarakat.
“Dana masyarakat yang kita himpun, kita wujudkan sarana dan kembali kepada masyaralat dalam bentuk layanan dan pemanfaatanya,” katanya.
Dibyo menambahkan operasional perdana setelah diresmikan adalah droping 5000 liter air sesuai kapasitas, kepada masyarakat Desa Kedungpring Kecamatan Kemranjen yang sudah mulai kesulitan air.
(Baca Juga: PMI Distribusikan 1 Juta Liter Air Bersih )
Kapolresta Banyumas Kombes Whisnu Caraka mengatakan, pemilihan Truk tangki air oleh PMI menjadi sangat penting, mengingat banyak warga Banyumas yang kekurangan dan membutuhkan air saat kemarau berkepanjangan.
“Kami turut bangga karena tahun 2019, kebetulan koordiantor penggalangan bulan dana PMI, Polresta Banyumas menjadi penanggungjawab, dan terwujud mobil truk untuk kepentingan masyarakat,” katanya.
Bupati Banyumas, Achmad Husein menyambut baik adanya pengadaan Truk Tangki Air oleh PMI. Armada ini akan membantu Pemkab Banyumas dalam pendistribusian air kepada masyarakat di musim kemarau. Mengingat jumlah truk tangki yang dimiliki Pemkab hanya dua unit di BPBD dan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman. Truk ini akan menambah layanan kepada masyarakat.
“Dengan launching ini semoga warga yang membutuhkan dapat segera terlayani,” katanya
Biaya Operasional
Bupati juga mengingatkan, terkait operasional yang melibatkan pihak lain harus transparan. Dengan membuat tabel biaya operasional untuk pengiriman air ke daerah yang satu ke daerah uang lain tentu berbeda.
“Penentuan tarif ini menjadi penting, agar petugas dan donatur tidak kesulitan dalam menentukan tarif. Donatur bisa melihat secara tranparan sehingga bisa menentukan harus membantu berapa,” jelasnya.
Bupati juga berpesan seluruh pengurus PMI tetap menjaga netralitas, artinya mobil benar-benar digunakan untuk membantu masyarakat tidak untuk kampanye partai. Orangnya boleh berpartai tetapi secara organisasi harus netral dan tetap berhaluan pada kemanusiaan.
“Meski saya juga orang partai, tetapi tidak tega apabila bantuan ditumpangi dengan kepentingan politik, PMI harus bisa menjaga itu,” pungkasnya. (G22-2)