PURWOKERTO – Virus Korona saat ini menjadi trending topik yang ramai diperbincangkan di berbagai penjuru dunia. Virus yang pertama kali ditemukan di wilayah Wuhan Tiongkok itu, kini telah mewabah hingga ke Jepang, Korea, Amerika Serikat dan Singapura.
Guna mengantisipasi dan mencegah penyebaran virus korona ini, prajurit dan PNS Makorem 071/Wijayakusuma serta anggota Persit KCK Koorcab Rem 071 PD IV/Diponegoro diberi penyuluhan kesehatan tentang penyebaran virus korona oleh Tim Kesehatan dari Detasemen Kesehatan Purwokerto dan Rumah Sakit Wijayakusuma Purwokerto, Rabu (29/1).
Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Kav Dani Wardhana, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan kasipers korem 071/Wijayakusuma Letkol Inf Harton, menyampaikan, penyuluhan kesehatan ini sangat penting dilakukan mengingat saat ini perkembangan penyebaran virus korona semakin meluas.
“Kita harus antisipasi untuk mencegah kemungkinan-kemungkinan itu, baik dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat sekitar,” ucapnya.
Dikatakan Kolonel Dani, untuk mengantisipasi hal tersebut selain penyuluhan kesehatan, prajurit dan PNS serta Persit, diminta agar selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta menjaga kebugaran tubuh, dan kesehatan dengan rajin berolahraga.
Sementara itu, narasumber dalam kegiatan itu, dr Joko Sp Pmenyampaikan, serangan virus korona sudah masuk ke beberapa negara di dunia.
Diterangkan Dokter Joko mengutip dari Web MD, koronavirus sebetulnya virus umum yang kebanyakan tidak berbahaya. Virus korona menginfeksi hidung, sinus, dan tenggorokan bagian atas.
Meski begitu, infeksi beberapa jenis virus korona ternyata bisa berdampak serius. Virus korona mengakibatkan 585 kematian akibat Middle East respiratory syndrome (MERS), yang muncul pertama kali pada 2012 di Arab Saudi.
Sebelumnya pada 2003, korona virus menyebabkan 774 kematian akibat Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Adapun Virus Korona pada mulanya merupakan virus yang menginfeksi hewan, namun virus ini dapat berevolusi dan menyebar ke manusia, dengan gejala awal batuk, pilek, kelelahan, demam hingga sesak napas.
Cepatnya penyebaran virus tersebut ke berbagai negara, menjadi perhatian khusus di Indonesia. Karena itu, sejumlah daerah diminta untuk turut serta mengantisipasi penyebaran virus tersebut.
Pada akhir Januari 2020, WHO mengindentifikasi 2019-nCoV di China dan ada sekitar 300 kasus yang teridentifikasi di Tiongkok.
Tiap negara telah menyiapkan upaya pencegahan dan pengamanan, namun virus korona tetap mampu menyebar ke seluruh dunia.
Virus korona atau korona virus pertama kali diidentifikasi pada 1960, namun tidak diketahui asal virusnya. Nama korona virus berasal dari bentuknya yang mirip mahkota.
Pada beberapa kasus, virus korona bisa menginfeksi hewan dan manusia. Kebanyakan virus korona menyebar seperti virus influenza pada umumnya. Korona virus menyebar melalui batuk dan bersin orang yang terinfeksi.(K17-20)