KEGIATAN pramuka identik keterampilan menggunakan peralatan sederhana untuk bertahan di alam bebas. Bahkan, dalam sesi mencari jejak juga mengandalkan sandi atau kode rahasia yang terbuat dari benda-benda di alam.
Hal tersebut memang kental dalam kegiatan kepanduan. Namun, bukan berarti mereka melalaikan teknologi informasi. Setidaknya, itulah yang diperlihatkan Pramuka SMAN 1 Sigaluh dalam melaksanakan Perkemahan Sabtu-Minggu (11-12/12), dengan agenda Pengambilan Badge Ambalan Pramuka Gugus Pandhu Dewanata Dewi Kunthi.
Dalam sesi mencari jejak, selain menggunakan sandi-sandi khas pramuka, mereka juga menggunakan <I>quick response code<P> (QR Code) untuk dipindai sebagai petunjuk untuk melewati pos. Selain petunjuk arah, beberapa pertanyaan seputar Pramuka juga diberikan dengan memindai QR Code yang tertempel di beberapa tempat.
Pembina Pramuka SMAN 1 Sigaluh Iman Sri Kuati mengungkapkan, penggunaan teknologi QR Code sengaja untuk menghaspus kesan Pramuka sebagai kegiatan kuno. Menurutnya, penggunaan telepon seluler dalam kegiatan ini dibatasi, namun ada hal-hal yang justru harus memakainya.
“Kami ingin anak-anak paham bahwa gawai harus dimanfaatkan sesuai porsinya,” ujarnya.
Diakui, anak-anak generasi milenial sudah tidak bisa lepas dari gawai. Dengan kolaborasi ini, anak-anak membuktikan mampu menerapkan penggunaan gawai sesuai proporsi dan kebutuhan.
“Kami berharap, dengan pemanfaatan teknologi seperti ini para siswa lebih tertarik dengan Pramuka,” harap Iman.
Salah satu peserta Adam Naufal mengaku senang dengan Persami ini. Banyak pengalaman baru yang didapat dan penuh keseruan. “Seru, karena selain belepotan masuk ke sawah-sawah, juga ada kuis dan juga petunjuk arahnya pakai QR Code seperti bermain detektif,” tuturnya. (Castro Suwito-60)