BANYUMAS-Selain menerapkan protokol kesehatan, demi menjamin ketersediaan pangan di tengah pandemi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Langgeng Desa Glempang Kecamatan Pekuncen juga menginventarisasi sumber pangan alternatif di sekitar mereka.
Ketua Gapoktan Langgeng, Sakimin mengatakan selain padi sebagai makanan pokok, di desanya masih terdapat aneka umbi-umbian yang masih ditemukan dan dimanfaatkn sebagai sumber karbohidrat.
“Kami menyebutnya pala pendem yaitu ada singkong, ubi jalar kuning, ubi ungu, talas, uwi, suweg, kentang hitam/teki, kentang putih, ganyong, dan gadung. Kami sedang menginventarisasi bersama Rumah Zakat” ujarnya.
Umbi-umbian ini katanya paling banyak dan paling enak dipanen ketika musim kemarau (Juni, Juli, Agustus, September). Jika sudah masuk musim hujan seperti bulan Oktober ini, umbi-umbian ini sudah jarang. Jikapun ada, maka rasanya sudah hambar karena biasanya mula bertunas.
Umbi Sebagai Substitusi
Kepala Seksi Penyuluhan Pertanian Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas, Trimaningsih mengatakan talas, ubi ungu, singkong dan ganyong bisa menjadi makanan pengganti beras. Umbi ini bisa menjadi substitusi terigu.
(Baca Juga : Ketahanan Pangan Keluarga Diperkuat )
“Selama ini kita mengimport terigu dari luar negeri, dan ini menjadi PR bagi kita bersama untuk lebih kreatif,inovatif mengolahnya demi ketahanan pangan nasional,” jelasnya.
Dijelaskan Trimaningsih, Bulan Oktober ini sedang peralihan ke musim hujan, petani di Desa Glempang sedang mengolah sawah untuk ditanam padi. Peran pangan alternatif ini sangat bermanfaat sekali ketika musim kemarau atau paceklik, dimana stok padi sedikit tetapi stok umbi-umbian di tanah pekarangan melimpah.
(Baca Juga : Lahan Pekarangan Diminta Dimanfaatkan Untuk Ketahanan Pangan )
“Umbi-umbian yang ada di pekarangan sekitar rumah perlu di kembangkan lagi baik dari segi budidayanya, pengolahannya, dan pengemasan yang lebih modern lagi supaya bisa berperan lebih besar lagi dalam ketahanan pangan,” katanya.
Sebelumnya di sejumlah desa di Kabupaten Banyumas juga terus diadakan gerakan pemanfaatan lahan pekarangan sebagai sumber pangan. Sesuai amanat dari Peraturan Menteri Desa Transmigrasi dan Pembangunan Desa Tertinggal nomor 13 dan 14 tahun 2020, untuk pencegahan stunting juga disarankan agar desa bisa membangun sumber pangan dengan pemanfaatan lahan kas desa untuk pemenuhan sumber gizi warga.(san-3)