Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
SUARA BANYUMAS
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Beranda Banyumasiana Cilacap

Prospek Budi Daya Sidat di Cilacap Cukup Tinggi

Senin, 24 Februari 2020
Topik Cilacap
A A
BUDI DAYA SIDAT: Lokasi budi daya sidat milik Koperasi Mina Sidat Bersatu di Desa Kaliwungu, Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap, dua hari lalu.(SM/Teguh Hidayat Akbar-60)

BUDI DAYA SIDAT: Lokasi budi daya sidat milik Koperasi Mina Sidat Bersatu di Desa Kaliwungu, Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap, dua hari lalu.(SM/Teguh Hidayat Akbar-60)

CILACAP – Budi daya ikan jenis sidat di Kabupaten Cilacap cukup prospektif. Mengingat, pangsa pasarnya cukup tinggi dan keuntungan yang dihasilkan cukup menggiurkan.

Demikian disampaikan pembudidaya sidat di Desa Kaliwungu, Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap, Rudy Setiono, saat ditemui SuaraBanyumas, dua hari lalu.

Rudy yang juga Pembina Koperasi Mina Sidat Bersatu mengatakan, peminat sidat yang masuk ke kelompoknya berdatangan dari dalam dan luar daerah. Sejumlah pengusaha di negara luar, seperti Jepang, Singapura sampai Vietnam, juga telah menyatakan ketertarikan.

BacaJuga

BAZNAS Cilacap Buka Program Kurban 2025, Harga Terjangkau Mulai Rp 2,5 Juta

Sinergi Pemda Cilacap dan LAZ GSC, 1000 Sahabat Yatim Diajak Belanja Hingga Doa Bersama

“Ada sejumlah pembeli yang rutin memesan dari sejumlah kota besar (di Indonesia). Yang dari negara lain, seperti Jepang, Singapura dan Vietam juga meminati. Di sana, umumnya merupakan restoran bergaya Jepang dengan menu olahan sidat,” kata dia.

Untuk permintaan sidat dari luar negeri, terutama Jepang, lanjut dia minimal 5 ton per bulan. Bila pihaknya siap menyetok, mereka siap meneken kontrak kerja sama.

Namun demikian, jumlah produksi dari kelompoknya belum bisa memenuhi pesanan. Mengingat, hasil produksi hingga saat ini baru berkisar 1 ton per bulan.

Sudah begitu, pihaknya juga memiliki pelanggan tetap di Indonesia. Karena itu, tingginya pangsa pasar belum terjangkau semuanya.

“Sidat hasil produksi itu saja kebanyakan diminta oleh pasar-pasar di Indonesia. Karena ada perusahaan yang membeli produk kami di Jakarta. Jadi utamanya kita jual ke Jakarta dan Bali,” kata dia.

Untuk harga jual sidat, lanjut dia saat ini laku Rp 150.000 per kilogram. Dengan harga jual itu, pihaknya mendapatkan keuntungan yang cukup tinggi.

“Untuk biaya produksi budi daya sidat 1 kilogram, secara umum berkisar Rp 55.000. Jadinya, ketika dibandingkan dengan harga jual, tentu saja untung,” kata dia. (tg-60)

Bagikan20BagikanPinBagikanBagikanKirim
Sebelumnya

Harga Cabai Melejit, Bawang Turun

Selanjutnya

Usai Lawan Persib, PSCS Jajal PSIM

Artikel Lainnya

PT Sumber Segara Primadaya Rilis Laporan CSR 2024: Fokus pada Pemberdayaan Masyarakat dan Pelestarian Lingkungan

Baznas Cilacap Luncurkan Fakultas Rukun Ternak, Dorong Kemandirian Ekonomi Melalui Peternakan Domba

Sorotan

Pilihan

Banyumasiana

Cerita & Jelajah

Topik

Serba - Serbi

Tren Digital

Inovasi & Teknologi
  • Profil
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Ketentun
DMCA.com Protection Status
©2025 Suara Banyumas

Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan

© 2025 Suara Banyumas

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In