Khanafi adalah salah satu penyair menjanjikan dari Banyumas. Puisi-puisi Khanafi sangat patut diapresiasi. Selamat membaca puisi-puisi Khanafi.
LABIRIN
dalam labirin aku berputarputar
jalan hidup panjang dan sama
peta terbakar menyisakan warna gelap langit
dan langkahku hanya meraba ketakmungkinan
mungkin di depan jurang
dan sungai tak dikenal
mengalir waktu yang asing
tiap terdengar suara dari dinding mataku
tiap burung mengepakkan sayapnya di atas
harihari menjelma dan aku merasa naas
mungkin di sinilah aku akan terus mencari
pintu yang tak pernah terbuka
dan jendela selalu di langit
membukakan cahaya bintangbitang
sampai pada suatu waktu aku jatuh
dalam segala kebisuan
(Baca Juga : Puisi-Puisi Saiful Bahri)
RUMAH KATAKATA
aku berumah dalam katakata
dan selalu kutemukan diriku
tak pernah sama
cakrawala yang berangin kemerisik
seakan membisikan kematian
bertubitubi aku sampai pada kesendirian
terasa suram ketika awanawan
menggugurkan gerimis
dan daundaun
dan segala sesuatu di masa lalu membayang
seakan padang gersang dengan jutaan debu
yang membadai
di tahuntahun yang tak selesai
mungkin inilah sarangku
bahasa yang ditinggalkan abadabad
dan kesunyian
sejarah yang sekarat
Puisi-Puisi Khanafi
DI SUATU PERSIMPANGAN
di suatu persimpangan
asing kudengar angin itu
semaksemak hatiku bergetar pada langit
rerumputan dan padang terbuka
biru kota dan tua
jalanjalan dengan bunyi langkah kaki menantang
wajah tengadah mengibaskan keangkuhan
pandangan yang menatapmu
sendirian
bintangbintang runtuh berserakan
DALAM MATA PEREMPUAN
mata perempuan
membawaku ke rumahrumah
dinding luka dan cat merah
ada jendela memandang taman hijau
sepasang kupukupu berpisahan di udara
bungabunga gugur meninggalkan harum
ah bunyi angin ranum di rantingranting
rapuh kudengar bunyi patah dari hatinya
yang ditinggalkan langit
kamar kosong dan pintu tertutup
sebuah derit entah darimana
sebuah jerit perih dari suara
aku memandangnya
dua kaca yang membiarkan
mataku memantulkan waktu
berjatuhan
(Baca Juga: Puisi-Puisi Firman Fadilah)
Puisi-Puisi Khanafi
SEPERTI TAK KAUTAHU
jalan ini entah kemana
lampulampu dan tiang yang disinari kesendirian
bunyi roda yang berputarputar seperti nasib
dan langit berwarna gelap diraih gedunggedung
dalam tiap kepala orang yang lalu lalang
suara gaduh setia berkumandang
kautahu keasingan tumbuh
dan menutupi dirimu dengan mata suram
berderetderet panjang sampai kapan
mungkin begitulah napas yang diam
seperti tak kautahu
Khanafi, lahir di Banyumas, Jawa Tengah, pada 4 Maret 1995. Tulisan-tulisannya berupa puisi dan cerpen tersiar di beberapa media massa baik daring maupun cetak. Penulis berkhidmat di Forum Penulis Solitude (FPS). Sehari-harinya bekerja sebagai editor lepas dan penjual buku lawas. Buku kumpulan puisi pertamanya bertajuk Akar Hening Di Kota Kering (SIP Publishing & FPS: 2021). Sekarang bolak-balik Purwokerto-Yogyakarta sembari merampungkan novelnya dan sebuah buku kumpulan cerpen.