. ANYUMAS – Guna memulihkan kembali biota endemik Sungai Serayu, upaya restocking bibit ikan endemik di sungai tersebut perlu di lakukan agar tidak punah.
Kepala Bidang Pengembangan Usaha Perikanan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Banyumas, Bambang Purwadi mengatakan, pihaknya menyarankan untuk restocking ikan dengan memilih jenis-jenis ikan yang berasal dari Sungai Serayu.
Selain itu, menurut dia, perlu juga adanya pemberlakuan SOP baru dari PT Indonesia Power terkait proses flushing yang lebih ramah lingkungan.
Restocking merupakan salah satu upaya penambahan stok ikan untuk di tebarkan pada perairan umum yang di anggap telah mengalami krisis, akibat penangkapan ikan atau tingkat pemanfaatan secara berlebihan.
Namun untuk melakukan restocking membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal ini karena harus menunggu kualitas air Sungai Serayu membaik lagi dan layak, sehingga bibit ikan tidak mati karena tercemar lagi.
Membaik
Sementara setelah sekitar dua pekan sejak Sungai Serayu tercemar oleh lumpur dan amonia yang cukup tinggi, kini kondisi perairan Sungai Serayu berangsur mulai membaik.
Baca Juga : Kondisi Air Sungai Serayu Mulai Membaik
Sebelumnya, lumpur pekat hitam berskala 100 ribu NTU berwarna kecoklatan kental sampai tanggal 10/04/2022 dan kandungan amonia NH3 mencapai 3 kali lipat dari Peraturan Menteri Kesehatan.
Menurut pemerhati sungai dan lingkungan & Pembina Forum Relawan Lintas Organisasi (FORTASI) Banyumas, Edy Wahono, kondisi perairan sungai Serayu per Selasa (12/04) mulai membaik.
”Untuk kepekatan lumpur per hari ini sudah di bawah 1000 NTU. kadar amonia sudah mendekati normal hal ini berdasarkan pengukuran dari DLH,” ujarnya.(MG03-7)