BANYUMAS-Sejumlah anak yatim piatu dan penyandang disabilitas Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas, Rabu (27/01/2021) menerima santunan dari Paguyuban Penyalur Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Sumber Sejahtera Kecamatan Kembaran.
Camat Kembaran Omar Udaya mengatakan, santuan semacam ini sudah rutin dilakukan setiap bulan oleh paguyuban BPNT tersebut sejak tahun 2020 lau. Untuk santunan kali ini, katanya, diberikan untuk 30 anak yatim dari Desa Karangsoka, Karangsari dan Purbadana. Masing-masing 10 orang dengan nominal santuan masing masing Rp 150 ribu.
“Selain itu juga ada santunan untuk penyandang disabilitas dari Desa Ledug dan Bojongsari dengan menerima bantuan berupa kursi roda,” kata Omar.
Wakil Bupati Sadewo Tri Lastiono saat penyerahan secara simbolis menyambut baik kegiatan yang dilakukan oleh paguyuban BPNT.
Menurut Wabup, kegiatan seperti ini diharapkan dapat ditiru oleh daerah lain, karena santunan sangat membantu bagi orang yang membutuhkan.
“Saya sebenarnya kepengen kegiatan seperti ini dapat ditiru oleh camat-camat lainnya, disini kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan setiap bulan,” katanya.
(Baca Juga : BPNT Harus Pakai Acuan HET Pemerintah )
Sadewo berpesan kepada penerima bantuan agar memanfaatkan bantuan santunan dengan sebaik-baiknya oleh anak yatim piatu dan penyandang disabilitas Kecamatan Kembaran.
Pada kesempatan ini Wabup juga megingatkan bahwa kematian Covid 19 di Banyumas masih tinggi, sehingga warga masyarakat dihimbau untuk selalu mematuhi protokol kesehatan. Terkait vaksinasi meminta masyarakat untuk dapat memngikuti pada saat yang ditentukan nanti.
“Jika ada yang bicara bahwa divaksin itu berbahaya, itu bohong. Buktinya saya setelah disuntik bisa beraktivitas seperti biasa,” katanya.
Seperti diketahui, dalam penyaluran BPNT, Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Penanganan Fakir Miskin Dinsospermades Kabupaten Banyumas, Lili Mudjianto mengatakan penentuan harga, jenis produk dan besaran komoditas BPNT yang akan diterima KPM, diputuskan maksimal seminggu sebelum penyaluran.
“Ini dilakukan karena beberapa produk, seperti telur dan daging harganya fluktuatif, sehingga harga ditentukan saat menjelang penyaluran,” katanya, terpisah.
Pihaknya juga sepakat jika ada acuan HET dari pemerintah, maka akan memudahkan dalam pengambilan keputusan, setiap bulan menjelang penyaluran. Namun sejauh ini yang sudah ada HET, baru untuk komoditas beras. (aw-3)