BANYUMAS-Puluhan warga Desa Pengadegan, Kecamatan Wangon dilarikan ke Puskesmas Wangon 1 dan rumah sakit, Sabtu (8/2) sore. Mereka diduga mengalami keracunan makanan usai mengikuti kenduri tujuh bulanan di salah satu rumah warga, Jumat (7/2) siang,
Usai mendapatkan laporan dugaan keracunan ini, petugas dari Puskesmas langsung datang ke lokasi kejadian. Petugas juga langsung membawa ambulans dan langsung melarikan para korban dugaan keracunan ini ke Puskesmas terdekat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Sadiyanto juga langsung meluncur dan tiba di Puskesmas 1 Wangon, Sabtu (8/2) petang. Ia bersama jajarannya juga langsung memintai keterangan para korban dan keluarganya. Dinas kesehatan juga langsung bertindak cepat untuk mengambil sampel makanan sisa yang diduga menjadi penyebab keracunan tersebut.
Sampel makanan tersebut dibawa oleh petugas untuk nantinya dicek langsung di laboratorium. Selanjutnya dari hasil pengecekan atau pemeriksaan sampel makanan tersebutlah, penyebab pasti dugaan keracunan makanan massal itu bisa diketahui. Sementara untuk hingga Sabtu (8/2) malam, penanganan terhadap korban terus diprioritaskan oleh petugas medis di Puskesmas 1 Wangon dan rumah sakit rujukan.
Dalam laporan kejadian kepada Bupati Banyumas, Achmad Husein, sedikitnya ada 35 orang warga Pengadegan yang diduga mengalami gejala keracunan makanan. 25 orang dilarikan dan dirawat di Puskesmas 1 Wangon. Satu orang dirujuk ke RSUD Ajibarang dan dua orang dirawat di RS An Ni’mah Wangon. Sisanya telah menjalani rawat jalan di rumah masing-masing.
Warga setempat, Nisam membenarkan adanya kejadian tersebut. Ia menyebutkan sebagian besar pasien yang diduga mengalami keracunan tersebut adalah penyantap makanan kenduri tujuh bulanan kehamilan salah seorang warga di RT 4 RW 5 Desa Pengadegan. Adapun makanan yang disantap antara lain nasi tumpeng, dan urap sayur daun singkong.
Kenduri tujuh bulan kehamilan itu dilaksanakan pada Jumat (7/2) siang. Namun gejala keracunan yang dialami warga mulai dari pusing, mual, muntah dan diare ini baru mulai terasa 12 jam setelahnya yaitu Sabtu (8/2) siang. Sebagian warga langsung memeriksakan diri ke bidan desa setempat, sebelum kemudian sebagian lain dilarikan ke Puskesmas 1 Wangon untuk diperiksa dan dirawat. Hingga Sabtu (8/2) malam, sebagian korban dugaan keracunan tersebut masih dirawat inap di Puskesmas 1 Wangon, RSUD Ajibarang dan RS An Ni’mah Wangon. (K37-)