PURWOKERTO – Waspada, wilayah Banyumas, Banjarnegara, Cilacap, Purbalingga, dan Wonosobo memasuki puncak musim hujan.
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo menjelaskan, berdasarkan pantauan, wilayah-wilayah tersebut saat ini memasuki puncak musim hujan.
Menurutnya dari hasil pemantauan catatan hujan di beberapa stasiun hujan pada Kamis (5/3), diperoleh data curah hujan yang cukup tinggi. Di Cilacap kota mencapai 105 mm, Tunggul Wulung Cilacap 87 mm, Banjarnegara 132 mm, Sumbang Banyumas 103 mm, Sokaraja 113 mm, Klampok 113 mm, Madukara 145 mm, Wonosobo 106 mm.
Kemudian data di Kaligondang Purbalingga 115 mm, Kemangkon 101 mm, Bukateja 113 mm, dan Sudagaran Banyumas 131 mm. “Tadi adalah jumlah curah hujan dalam 24 jam, termasuk kategori hujan sangat lebat,” tuturnya, kemarin.
Lebih lanjut ia menjelaskan, puncak musim hujan adalah akumulasi jumlah curah hujan dalam satu bulan. Puncak musim hujan normalnya terjadi sekitar November dan Desember. Namun untuk tahun ini, semua bergeser ke bulan Februari dan Maret.
Ukuran curah hujan puncak misalnya di wilayah Cilacap antara 500 – 600 mm per bulan. Terkait kondisi itu, ia mengingatkan perlunya kewaspadaan terhadap banjir dan tanah longsor, mengingat masih ada potensi hujan lebat.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas Ariono Poerwanto juga mengingatkan masyarakat untuk tidak lengah, dan selalu waspada.
“Kepada masyarakat yang tinggal di sekitar sungai atau di lereng yang terjal, bila hujan sangat lebat untuk selalu waspada. Lalu bersihkan sungai dan saluran dari kotoran atau sampah yang dapat mengganggu aliran air,”
ujarnya.(K17-52)