PURWOKERTO– Pandemi Covid-19 tak menghalangi sejumlah musikus di Purwokerto untuk berekspresi. Mereka menggelar Purwokerto Blues Summit (PBS) 2020 secara virtual.
Director video virtual, Afton Hafidin mengatakan, suguhan musik yang dimotori RoadHouse Community tahun ini mengusung konsep yang berbeda. Hanya berupa pertunjukkan musik blues yang telah direkam sepekan sebelumnya di sekitar Purwokerto kemudian ditayangkan secara virtual.
Dia mengatakan, proses rekaman juga dilakukan oleh para pekerja kreatif di Banyumas. Pertunjukkan ini disiarkan 100 akun instagram pada malam pengujung tahun.
“Tahun-tahun sebelumnya banyak band kumpul. Kita camping. Karena untuk menghindari kerumunan, jadi konsepnya pertunjukkan video yang disiarkan 100 akun (instagram),” katanya, usai gelaran PBS 2020, Jumat (1/1/2021) dini hari.
Meski digelar terbatas, kata Afton, gelaran kali ini komunitas berhasil menyatukan para penikmat musik maupun pelaku seni dari Banyumas. Setelah proses rekaman band dan musisi pendukung selesai sepekan lalu, video ditayangkan secara serentak melalui instagram. Uniknya lagi, pembiayaan gelaran ini hanya dari penjualan merchandise berupa kaos.
(Baca Juga: Band Parodi asal Purwokerto BTYPT Rilis “Album Rohani Kelima” versi Digital)
Adapun musisi pendukung terbagi atas beberapa genre. Sesi pertama yakni Ladies in The Blues yang menghadirkan penyanyi perempuan mulai dari Woro Ndaru, Gita, Bunda KLC, Ayumi, Adel (Bumiayu). Selanjutnya tema cross genre yang menghadirkan Anung dan Aung (Lodse/reggae), Dion Agungs, Denny Alvian, Yoki Banditos, Ragil (Johny Freedom) yang beradu dengan band pendukung berisi Nopal, Erwin, Heru Handoko dan Muso.
Juga ada sesi traditional blues gitaris Feris, Mr Abink, Gustol Prast, serta sesi terakhir six silver string yang berisi sejumlah gitaris ternama di Banyumas seperti Gendhit, Adie Unyil, Andrea Banyumas, Langthiep, Gurit dan Gonank.
“Kami hanya ingin menyuguhkan hiburan. Pemerintah kan mengimbau tahun baru di rumah saja. Jadi kami berikan tontonan,” ujarnya. (ns-2)