PURBALINGGA – Sekolah Sepak Bola (SSB) Pusat Pembibitan (Pusbit) 1 Purbalingga Karangaren melawat ke Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Tim ini akan menikuti Turnamen Samudera Cup 2020 yang akan digelar pada Sabtu-Minggu (26-27/9).
Ketua Pusbit 1 Purbalingga, Nartim mengatakan, SSB yang bermarkas di Desa Karangaren, Kecamatan Padamara ini menjadi satu-satunya wakil dari Kabupaten Purbalingga dalam turnamen bergengsi tersebut.
“Dengan persiapan latihan full selama sebulan, kami optimis bisa turun ke lapangan dengan performa yang terbaik,” katanya saat pemberangkatan tim, Jumat (25/9) pagi.
Turnamen tersebut diikuti oleh 32 tim yang sebagian besar berasal dari daerah Jawa Barat. Namun demikian, mereka mengaku tidak gentar bertanding dengan tim-tim yang levelnya sudah di atas mereka.
(Baca Juga: Diklat Merden Terpopuler di Dunia)
Berkaca pada turnamen serupa di Kabupaten Garut tahun lalu, Pusbit 1 Purbalingga berhasil menjadi juara tiga. Bahkan di turnamen itu, mereka mampu mengalahkan tim SSB asuhan mantan pemain nasional Firman Utina dengan skor 2-0.
Pada Samudera Cup 2020 itu, SSB Pusbit 1 Purbalingga akan menurunkan tiga tim. Satu tim di kategori U-10 dan dua tim di kategori U-12. Ada 33 pemain yang diberangkatkan didampingi pelatih, official dan orang tua pemain.
“Kami berangkat tanpa bantuan dari pihak manapun, hanya iuran dari manajemen dan orang tua yang sangat antusias mendukung anaknya,” katanya.
Liga
Nartim menambahkan, saat ini di Kabupaten Purbalingga sudah banyak SSB dan melatih bibit-bibit potensial pemain sepak bola. Namun sayangnya, karena tidak ada liga yang bergulir secara reguler membuat potensi pemain yunior itu tidak terasah.
“Ya karena mereka hanya bermain untuk turnamen saja yang sifatnya dilakukan pada saat tertentu saja. Coba kalau ada liga, mereka akan berlatih dengan optimal agar bisa bermain dengan baik tiap pekannya,” katanya.
Dia berharap agar Askab PSSI Purbalingga bisa mengadakan liga usia dini secara rutin dan berjenjang. Hal ini akan juga memacu persaingan yang lebih ketat antar-SSB. Walhasil, kualitas pemain di usia dini bisa lebih maksimal. (H82-4)