PURWOKERTO – Sejumlah organisasi kemanusiaan dan sosial kembali menggelar aksi berbagi takjil di bulan Ramadan. Kegiatan ini melibatkan Paguyuban Warga Keturunan Tionghoa (PWKT) Purwokerto, Pukat (Profesional dan Usahawan Katolik), Rotary Club, serta Fortasi yang bersama-sama membagikan seribu paket takjil kepada masyarakat.
Tanto, perwakilan dari PWKT, menyampaikan bahwa kegiatan ini sudah memasuki tahun ketiga dan terus berkembang.
“Tahun sebelumnya kita sudah bekerja sama, dan sekarang ada tambahan lagi dari Pukat. Rotary tetap bersama kami, dan Fortasi juga terus mendukung. Kami berharap kegiatan ini bisa semakin sering dilakukan, bukan hanya sekali, tetapi bisa mencapai 5–6 kali dalam sebulan,” ujar Tanto.
Kegiatan pembagian takjil ini tidak hanya terpusat di satu lokasi, tetapi tersebar di berbagai titik di Purwokerto, termasuk Patikraja dan sekitar Sokaraja.
“Kami ingin semakin luas menjangkau masyarakat yang membutuhkan, dan semoga kegiatan ini terus berlanjut setiap tahun,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Umum Pukat, Joko Priyanto, menjelaskan bahwa Pukat adalah komunitas profesional dan usahawan Katolik yang bergerak di bidang sosial dan pengembangan UMKM.
“Kita tidak memandang agama, ras maupun politik. salah satu fokus kami adalah membantu UMKM dengan memberikan pelatihan. Selain itu mendukung peningkatan kualitas pendidikan di sekolah kejuruan,” jelasnya.
Dukungan juga datang dari Rotary Club, organisasi profesional internasional yang memiliki jaringan luas di berbagai negara.
“Rotary selalu hadir dalam kegiatan kebaikan seperti ini. Ramadan adalah momen istimewa, di mana kita melihat banyak pihak tetap tenang dan damai, meski ekonomi sedang menghadapi tantangan. Kami bersyukur bisa ikut berkontribusi dalam aksi sosial ini,” ungkap Agung dari perwakilan Rotary.
Sementara itu Ketua Fortasi dan Forum Relawan Lintas Organisasi, Sudjatmiko menyatakan komitmennya untuk terus berpartisipasi dalam kegiatan serupa.
“Kami menyambut baik inisiatif ini. Setiap tahun, kami selalu berupaya memperkuat gerakan kemanusiaan agar semakin banyak yang terbantu,” kata Sudjatmiko.
Kegiatan berbagi takjil ini tidak hanya menjadi aksi sosial, tetapi juga simbol kebersamaan dan gotong royong lintas organisasi serta komunitas. Dengan semakin banyak pihak yang terlibat, diharapkan gerakan ini dapat terus tumbuh dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.