BANJARNEGARA – Selain menuntut prestasil maksimal, KONI Banjarnegara juga peduli pada pendidikan atlet. Untuk itu, induk cabang olahraga tersebut merangkul tiga perguruan tinggi di Jateng dan DIY, guna memfasilitasi olahragawan setempat meraih pendidikan tinggi, denganntetap mengejar prestasi.
Keterangan tersebut disampaikan Ketua Umum KONI Banjarnegara Nurohman Ahong, Senin (26/4/2021). Dia menambahkan, perguruan tinggi yang sudah dirampul adalah Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta (UNS), STKIP Darussalam Cilacap, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan Universitas Ngudi Waluyo (UNW) Semarang.
Dalam kerja sama ini, imbuhnya, UNS akan menerjunkan mahasiswanya di Banjarnegara magang di semua cabang olahraga. Atlet berprestasi dari Kabupaten ber-motto Gilar-gilar itu bisa masuk UNS lewat program beasiswa bidik misi dan Prestasi.
(Baca Juga: Lantik KOK KONI Banjarnegara, Bupati: Olahraga Tingkatkan Imunitas)
Untuk program kemitraan dengan STKIP Darussalam Cilacap, KONI Banjarnegara mendapat kuota 50 mahasiswa berprestasi masuk tanpa test dan gratis sampai lulus. “Ini sebuah pencapaian yang luar biasa, atlet-atlet kami akan termotifasi dan bersemangat berlatih.”
Sambut Hangat
Masih dalam rangka kepedulian pada pendidikan atlet, Ahong bersama Sekretaris KONI Saiful Fadli menyambangi UNY, pekan lalu. Kedatangan mereka untuk menjajagi kerjasama. Keduanya beraudiensi dengan jajaran Fakultas Ilmu Keolahragaan, dan mendapat sambutan hangat.
Melihat sambutan tersebut, pihak KONI Banjarnegara optimistis akan terjalis kerjasama yang baik. Kalau semua berjalan lancar, atlet Banjarnegara akan banyak memiliki pilihan pendidikan di perguruan tinggi, baik swasta maupun negeri. “Kami berdoa semoga semua lancar.”
Selain memberikan jalur khusus dalam penerimaan mahasiswa baru bagi atlet berprestasi, KONI juga berharap ada beasiswa serta kelonggaran atlet menjalani latihan dan pendidikan. Diharapkan terjadi kerja sama yang saling menguntungkan, baik dari mahasiswa maupun perguruan tinggi.
Atlet bisa berlatih dan meningkatkan prestasi tanpa kehilangan kesempatan menempuh pendidikan tinggi. (bd-2).