Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
SUARA BANYUMAS
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Beranda Banyumasiana Cilacap

Ratusan Desa di Cilacap Rawan Kekeringan

BPBD Siapkan Bantuan 500 Tangki Air

Selasa, 7 Juli 2020
Topik Cilacap
A A
Musim Kemarau di Cilacap mulai Mei Mendatang

FOTO ILUSTRASI: Warga Dusun Gunungtelu, Desa Gunungtelu, Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap menerima bantuan air bersih dari BPBD bersama pihak terkait, kemarau tahun lalu. (SB/Hidayat AK)

CILACAP- BPBD Kabupaten Cilacap menyiapkan bantuan 500 tangki air guna mengantisipasi bencana kekeringan di musim kemarau. Bantuan sebanyak itu disiapkan, karena daerah rawan kekeringan dipetakan mencapai seratus desa lebih.

Menurut Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Tri Komara Sidhy Wijayanto, penyiapan bantuan air itu bersumber dari APBD Kabupaten Cilacap tahun 2020. “Anggaran untuk bantuan air bersih dari APBD disiapkan sebanyak 500 tangki,” kata Tri Komara Sidhy Wijayanto, dikonfirmasi SuaraBanyumas, Senin (6/7).

Pihaknya juga akan mengusulkan penambahan pada APBD Perubahan tahun ini. Termasuk di dalamnya, menggandeng dunia usaha untuk ikut berpartisipasi.

BacaJuga

Sinergi Pemda Cilacap dan LAZ GSC, 1000 Sahabat Yatim Diajak Belanja Hingga Doa Bersama

Rayakan Sukacita Ramadan, S2P Berbagi 17.399 Paket Sembako dan 29 Ton Beras untuk Warga Sekitar PLTU Cilacap

“Mudah-mudahan di (APBD) Perubahan ditambah. Seumpama tidak pun, kami siap menggandeng dunia usaha. Seperti tahun kemarin, banyak kok dukungan dari dunia usaha,” ujarnya.

Bersamaan dengan itu, pihaknya menyiapkan personel dan armada pengangkut air. Terhitung, ada empat armada tangki yang siap difungsikan untuk menyalurkan bantuan. “Tiga tangki dari BPBD, satu tangki dari PMI Cilacap,” katanya.

Sejauh ini, pihaknya sudah memetakan daerah rawan kekeringan. Dia menyebutkan, daerah rawan kekeringan mencapai 105 desa.

“Untuk data daerah rawan kekeringan di Kabupaten Cilacap tahun ini, dipetakan sebanyak 105 desa yang tersebar pada 20 kecamatan,” kata dia.

Untuk memaksimalkan upaya pencegahan, pihaknya membuat himbauan ke kecamatan. “Kami juga menghimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan dampak musim kemarau. Terutama di wilayah yang rentan terhadap bencana kekeringan, kebakaran hutan serta ketersediaan air bersih,” katanya.

Terkait dengan perkembangan cuaca dan musim, pihaknya aktif meng-update prakiraan dan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung, Cilacap, Rendi Krisnawan mengatakan, musim kemarau di Cilacap sudah berlangsung mulai akhir Juni 2020. “Sebagian wilayah di Cilacap, awal kemarau tahun ini ada yang mulai akhir Juni. Beberapa wilayah lainnya ada yang awal bulan Juli ini,” kata Rendi, dikonfirmasi secara terpisah. (tg-5)

BagikanBagikanPinBagikanBagikanKirim
Sebelumnya

Egrotek ITTP Masuk 20 Besar HackIdea Nasional

Selanjutnya

Di Cilacap, Kuota PPDB Jalur Mutasi Tak Terisi Penuh

Artikel Lainnya

Baznas Cilacap Luncurkan Fakultas Rukun Ternak, Dorong Kemandirian Ekonomi Melalui Peternakan Domba

BAZNAS Cilacap Buka Program Kurban 2025, Harga Terjangkau Mulai Rp 2,5 Juta

Sorotan

Pilihan

Banyumasiana

Cerita & Jelajah

Topik

Serba - Serbi

Tren Digital

Inovasi & Teknologi
  • Profil
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Ketentun
DMCA.com Protection Status
©2025 Suara Banyumas

Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan

© 2025 Suara Banyumas

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In