PURWOKERTO – Ratusan pelajar dari berbagai sekolah di Purwokerto melakukan apel kebangsaan untuk berikrar kesetiaan kepada NKRI, di Alun-alun Purwokerto, Jumat (19/10). Apel dipimpin langsung gubernur Ganjar Pranowo dan dilanjutkan dialog di Pendapa Si Panji Purwokerto dengan perwakilan pelajar.
Gubernur diidampingi Bupati Achmad Husein. Dialog dipandu FA Agus Wahyudi.
Ganjar menyampaikan, ia memutuskan hadir ke Purwokerto gara-gara sebelumnya di media sosial viral pelajar di Purwokerto menuliskan rencana kegiatan tersebut. Inisiatif tersebut diapresiasi sehingga mengalihkan dulu sejulah agenda lain, untuk datang ke Purwokerto.
“Semangat mereka (pelajar) dan Pemkab Banyumas luar biasa untuk membuat ikrar dan apel ini, makanya perlu kita berikan dukungan. Semangat mereka luar biasa membangun kesadaran cinta pada bangsa dan negara, menghormati orang tua, teman dan mengunakan narasi-narasi baik terutama di medsos,” nilainya.
Inisiatif tersebut dinilai cukup langka dan kali pertama di Jateng, karena mereka menyiapkan sudah lama, sebagai bentuk kesungguhan mereka untuk menata masa depan jauh lebih baik.
Indonesia Emas
Dalam apel itu, Gubernur menyampaikan, pada tahun 2045 mereka akan menjadi generasi yang akan memimpin Indonesia Emas. Pada masa ini, katanya, tantangan sangat banyak. Mulai hoaks, ketergantungan gadget. Belum lagi soal narkoba, ancaman radikalisme.
“Tantangan-tangan ini sering kali diselipi pesan-pesan yang memberikan ajaran-ajaran yang tidak sesuai dengan Pancasila. Ada narkoba, terorisme, radikalisme maupun pornografi yang bisa merontokan mental anak-anak kita,” ujarnya.
Saat memberikan sambutan, Ganjar juga memberikan kejutan kepada pelajar yang berani tampil ke depan, dengan hadiah laptop karena bisa menjawab dan hafal terkait ikrar yang dibacakan bersama-sama sebelumnya. Hadiah itu diberikan kepada Havidz, pelajar SMA Al Irsyad Purwokerto.
Dalam ikrar yang dibacakan bersama-sama pelajar Purwokerto menyatakan lima hal. Pertama, soal kesetiaan dan taat kepada Pancasila, UUD 45, negara dan pemerintah. Kedua menolak segala kegiatan dan gerakan radikalisme dalam bentuk apapun.
Kemudian, siap meningkatkan kewaspadaan terhadap upaya dan usaha pembentukan dan penyebaran radikal di lingkungan pendidikan. Selanjutnya, ikrar keempat, yakni berkomitmen menebarkan kasih sayang kepada semua pelajar dan masyarakat serta mengajak untuk memberikan inspirasi kepada generasi muda. Dan kelima, yakni siap bekerjasama serta mendukung pemerintah, TNI dan Polri dalam menanggulangi dan memberantasan gerakan radikalisme. (G22-37)