PURWOKERTO-Guna pencegahan Covid-19, ratusan pondok pesantren (ponpes), TPQ (Taman Pendidikan Alquran) dan madrasah diniyah (madin) di Kabupaten Banyumas menerima dana BOP (BantuanOperasional Pendidikan).
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banyumas, Akhsin Aedi Fanani melalui Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Naufal Iskandar, kemarin, menyebut, jumlah pondok pesantren yang menerima bantuan operasional sebanyak 140 lembaga.
Rinciannya dalam penyaluran tahap pertama ada sebanyak 102 lembaga yang menerima, tahap kedua 25 lembaga, dan tahap ketiga 13 lembaga. Sedangkan tahap keempat tidak ada lembaga yang menerima. Kemudian untuk TPQ jumlah lembaga yang menerima sebanyak 186 lembaga. Rinciannya penyaluran tahap pertama ada sebanyak 103 lembaga, tahap kedua 75 lembaga, tahap ketiga ada sebanyak 8 lembaga dan tahap keempat tidak ada.
(Baca Juga : Kemenag Tak Paksakan Diri Untuk PTM )
Selanjutnya untuk madrasah diniyah (madin) jumlah lembaga yang menerima sebanyak 223 lembaga dengan rincian tahap pertama ada 187 lembaga, tahap kedua 36 lembaga, tahap ketiga dan keempat tidak ada lembaga yang menerima.
”Penyaluran tahap pertama pada Agustus lalu, tahap kedua awal Oktober, tahap ketiga November dan penyaluran tahap keempat berlangsung akhir November lalu,” ujarnya.
Pihaknya tidak mengetahui penyebab tahap keempat tidak ada satu pun lembaga yang menerima dana bantuan BOP. ”Kami hanya sebatas mengajukan usulan, sedangkan yang menentukan Kemenag pusat,” tambah dia.
Adapun besaran dana BOP yang diterima pondok pesantren dibagi menjadi tiga kelompok. Pondok pesantren yang termasuk kategori kecil atau jumlah santrinya sedikit menerima alokasi Rp 25 juta perlembaga, pondok pesantren kategori sedang menerima Rp 40 juta per lembaga dan pondok pesantren kategori besar menerima Rp 50 juta per lembaga.
”Dana tersebut digunakan untuk mendukung operasional lembaga. Selain itu, juga dipakai untukmendukung upaya pencegahan Covid-19 di lingkungan lembaga tersebut,” pungkas Naufal.
Sementara itu terkait pendidikan formal, hingga saat ini Kantor Kementerian Agama Banyumas juga belum memperbolehkan adanya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi madrasah yang ada di Banyumas. Padahal sebelumnya sejumlah madrasah telah melakukan verifikasi untuk PTM. Namun karena kondisi kasus Covid-19 saat ini yang masih belum bisa dikendalikan maka PTM belum dilaksanakan. (bs-3)