PURWOKERTO-Rumah Makan (RM) Joglo Indah, Jl Brigjen Encung Purwokerto sejak dibuka oleh Bupati Banyumas, Achmad Husein, langsung ‘diserbu’ pengunjung. Bupati membuka secara resmi 6 Juli lalu, dan selama dua hari diberikan diskon sampai 50 persen untuk pengunjung dan tamu.
“Saat dibuka Pak Bupati untuk tamu udangan kami batasi untuk sekitar 30 tamu, karena masih kondisi pandemi. Kami tetap menerapkan prosedur Covid-19, mulai cek suhu, cuci tangan, disediakan hand sanitizer, meja makan dibuat berjarak dan karyawan juga memakai masker dan sarung tangan,” kata penanggungjawab Rumah Makan Joglo Indah, Amaryono yang akrab disapa Iing, Senin (13/7).
Dia menuturkan, selama dua hari pemberian diskon 50 persen, dalam sehari pengunjung yang datang sampai 1.000 orang. Sedangkan rata-rata per hari saat ini sampai 500 orang, kebanyakan pengunjung keluarga dan orang dewasa.
Rumah makan dinamai Joglo Indah, kata dia, karena penuh dengan filosofi Jawa dan dunia pewayangan. Bahan baku dan ornamen bangunan dibuat klasik modern dari kayu jati ukiran Jepara. Di luar bangunan gedung berentuk rumah joglo dan limasan (bangunan utama), untuk meja makan, semua juga mengunakan konsep kuno (klasik). Arena main anak-anak juga cukup luas, bahkan tempat makan juga ada yang dibuat model gasebo.
“Kebersihan dan keindahaan kami utamakan, supaya nuansa klasik modern tetap terjaga, karena selain menu spesial, yang disukai pengunjung dan pelanggan adalah kenyamanan rumah makan,” katanya.
Untuk nama-nama ruangan, kata dia, semua memakai nama pewayangan dari keluarga Pandawa. Joglo utama dinamai ruang Arjuna, untuk ruang pertemuan berkapasitas 150 orang dinamai Graha Krisna. Untuk bangunan pos keamanan dinamai Bima.
“Kami ambil dari nama-nama Pandawa, karena itu punya makna yang dalam, karena keluarga Pandawa selalu menebarkan kebajikan dan kebruntungan. Beda dengan keluarga Kurawa,” terangnya.
Soal menu unggulan, kata Iing, yang utama adalah pecak jantung, iga bakar, ayam goreng kremes, nila pindang serani, nila bakar, singkong Thailand, tahu tape bacem. Menurutnya, semula rumah makan ini mau dibuka Mei lalu, namun karena masih dalam situasi pandemi, sehingga diundur 6 Juli. Sedangkan perancangan bangunan dimulai November tahun lalu, dengan investasi sekitar Rp 1,8 miliar, di luar aset tanah.
“Saat kami buka rekrutmen calon karyawan, dan koki (juru masak), peminatnya luar biasa. yang kami butuhkan karyawan hanya 25 orang, yang daftar sampai 500 orang. Untuk koki yang dibutuhkan lima orang, yang daftar sampai 60 orang, Ini menandakan dampak dari Covid-19, banyak pengangguran yang membutuhkan kerja,” ujarnya. (G22-)