Pak Bau kepriwe carane masak sarden supaya ora mambu. Cemplungna bare Karo kalenge (Pak Kadus, bagaimana caranya memasak sarden supaya tak bau. Masukkan saja bersama kalengnya)….
Begitulah salah satu dialog percakapan yang ada di Grup WhatsApp RT 2 RW 2 Desa Sokawera, Kecamatan Cilongok. Sejak Sabtu (30/5) warga di wilayah ini diberlakukan pembatasan sosial sangat ketat, pasca satu warganya positif terjangkit virus korona. Setidaknya ada 127 warga yang terdapat di lingkungan RT tersebut yang ikut menjalani pembatasan wilayah ini.
Saling Berinteraksi
“Grup ‘whats app’ ini menjadi sarana bagi warga untuk saling berinteraksi. Kami saling mengingatkan bagaimana agar tak sampai stress. Jadi kami saling mengingatkan untuk jangan lupa bahagia,” kata Sulistiya, Kepala Dusun 1 Desa Sokawera.
Interaksi di dunia maya ini menjadi bagian ikhtiar untuk mendorong masyarakat untuk tetap waspada hingga tetap memperhatikan protokol kesehatan saat masa ini. Pasalnya selain kebutuhan pangan, warga juga butuh motivasi untuk bisa disiplin menghabiskan waktu pembatasan wilayah secara ketat ini.
“Kalau untuk logistik yang salah satunya telah diberikan melalui bantuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pihak lainya. Kami sangat berterimakasih,” jelasnya.
Selain bahan pokok, selama proses pembatasan wilayah ini berlangsung, warga juga menerima bantuan berupa sayur mayur dari warga di lokasi lainnya. Sebagai sesama warga satu desa, gotong royong dan kepedulian warga masih terbangun.
Hingga hari kemarin, pembatasan wilayah sangat ketat ini masih berlangsung. Untuk warga yang biasa bekerja di luar rumah, mereka juga diberikan surat dispensasi oleh pemerintah desa. Tak hanya itu, untuk mendukung berlangsungnya status tersebut, Pasar Sokawera juga telah ditutup.
“Padahal di pasar ini sedikitnya ada 85 pedagang. Ditutupnya pasar ini karena lokasinya hanya berjarak tujuh meter dengan warga yang positif terdampak korona. Kami bersyukur karena penutupan pasar ini juga berlangsung aman dan lancar hingga sekarang,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, satu orang positif korona asal warga Desa Sokawera, ini kini masih dirawat di RS Hermina. Untuk perempuan lanjut usia yang terkena virus korona ini dimungkinkan tertular dari anaknya yang pulang dari Jakarta. Di balai desa setempat juga masih ada delapan orang warga yang masih menjalani karantina usai mudik dari ibukota.(Susanto-)