BANYUMAS – Dalam menyambut bulan suci Ramadhan 1446 H, Pendiri Yayasan Tribhata Banyumas, Nanang Sugiri, mengajak umat Islam khususnya dan masyarakat Banyumas umumnya, untuk fokus pada kegiatan ibadah dan menjauhkan diri dari polemik yang bisa mengganggu kedamaian.
Menurut Nanang, Ramadhan adalah waktu yang penuh berkah, yang seharusnya digunakan untuk memperbanyak ibadah dan meningkatkan ketakwaan, bukan untuk memperpanjang perdebatan yang bisa berakibat pada perpecahan.
“Segala kemelut dan polemik yang ada, baik yang terkait dengan dinamika pemerintahan maupun agama, khususnya terkait polemik nasab habib, sebaiknya dihentikan terlebih dahulu. Mari kita jadikan bulan Ramadhan ini sebagai bulan untuk bersatu, bermusyawarah dan fokus pada kebaikan – kebaikan,” ungkap Nanang dalam pernyataan yang disampaikan kepada media.
Pendiri Yayasan Tribhata ini menegaskan bahwa pemerintah sudah mengetahui adanya polemik tentang nasab habib, dan diharapkan pemerintah dapat segera merumuskan kebijakan yang baik untuk semua pihak dan tetap menjaga marwah NKRI.
Menurutnya, polemik nasab habib adalah persoalan nasional. Maka jika polemik ini terus dibiarkan, bisa membara dan tidak terkendali, dan akan merugikan semua pihak.
“Jika selama bulan Ramadhan 1446 H ini masih terus terjadi perdebatan itu, maka akan mengganggu ketenangan dan kedamaian dalam menjalankan ibadah Ramadhan. Maka sebaiknya perdebatan itu dihentikan terlebih dahulu, dan kita fokus pada hal-hal yang positif,” ujar Nanang.
Selain itu, Tribhata juga mengajak untuk menciptakan suasana Banyumas yang toleran dan kondusif selama bulan Ramadhan.
Dalam waktu dekat Tribhata akan mengirimkan surat kepada Polresta Banyumas agar mengundang pihak-pihak terkait dan berkompeten untuk duduk bersama dan membuat komitmen demi menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Banyumas, khususnya selama bulan Ramadhan.
Tribhata juga menganjurkan agar pemerintah melalui kepolisian, membuat surat edaran yang akan dikirim melalui Polsek dan takmir masjid serta pihak desa untuk mengingatkan pentingnya menjaga kedamaian, demi kemaslahatan umat selama bulan Ramadhan.
“Mari kita jalani Ramadhan ini dengan penuh hikmad, tanpa polemik, agar ibadah kita menjadi lebih khusyuk dan membawa berkah untuk kita semua,” tambah Nanang.
Ramadhan adalah bulan yang sangat mulia bagi umat Islam, dan dengan menjaga suasana yang damai, kita bisa meraih keberkahan yang maksimal. Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ أُو۟لَـٰئِكَ هُمْ خَيْرُ ٱلْبَرِيَّةِ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka adalah sebaik-baik makhluk.” (QS. Al-Bayyinah: 7).
Dalam konteks ini, Ramadhan adalah kesempatan bagi umat Islam untuk memperbaiki diri, meningkatkan ketakwaan, dan berbuat baik kepada sesama, tanpa terjebak dalam perdebatan yang tidak produktif.
Semoga bulan suci ini dapat membawa kedamaian bagi umat Islam di seluruh dunia, termasuk di Banyumas.
Ubur-ubur ikan lele
Bentar lagi puasa le.. .
Diskusi tentang artikel