PURBALINGGA – Sanggar Tari Citra Budaya Purbalingga mementaskan dolanan anak secara virtual, Senin (5/9/2021). Pentas tersebut guna melestarikan dan menanamkan nilai-nilai permainan tradisional di tengah modernitas.
Ketua sanggar, Rien Anggraheni mengungkapkan, saat ini dolanan anak keberadaannya hampir punah karena tergerus derasnya teknologi. Gawai menjadi sarana sangat vital bagi kehidupan manusia saat ini.
Bahkan tidak sedikit anak-anak yang menjadi korban keganasan alat canggih ini. Ironisnya banyak anak-anak juga tidak mengenal permainan tradisional yang dulu dimainkan oleh orang tuanya.
“Padahal di dolanan anak, banyak sekali nilai-nilai budaya. Seperti gotong-royong, kebersamaan, saling mengasihi, tolong-menolong dan rasa kegembiraan,” katanya.
Dari kegelisahan itulah, pihaknya kembali memperkenalkan dan melestarikan dolanan anak dengan pementasan. Karena di tengah pandemi Covid-19, maka pentas pun berlangsung secara virtual. Pentas secara live streaming melalui kanal YouTube Sanggar Tari Citra Budaya.
Para anggota sanggar menampilkan sejumlah dolanan anak. Mengawali pentas dengan menari sambil bernyanyi, anak-anak bergembira dan memainkan dolanan secara berkelompok.
Nilai Budaya
“Ada lompat karet, congklak, bekelan, jonjang jiroma, jonjang cucuk urang, angkup-angkup. Ada juga bethot kodok,” kata Rien.
(Baca Juga : Wayang Dakwah Walisongo, Media Syiar Islam yang Indah)
Pentas ini mendapat dukungan penuh oleh Balai Pelestari Nilai Budaya Yogyakarta Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi melalui Program Fasilitasi Nilai Budaya Tahun 2021.
Asal tahu saja, Sanggar Tari Citra Budaya Purbalingga berdiri sejak Tahun 1979. Sanggar ini yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan mutu seni tari yang sampai sekarang masih tetap eksis di Kabupaten Purbalingga.
Untuk mempertahankan keberadaan sanggar, perlu tekad dan semangat para pengurusnya. Juga harus mendapat dukungan dari anggota sanggar dan para orang tua siswa.
Sanggar Citra Budaya rutin mengikuti berbagai kegiatan kesenian baik di tingkat lokal, regional maupun nasional. (ri-4)