PURBALINGGA- Para santri dalam naungan Majelis Taklim Nujumul Huda di Desa Dawuhan Kecamatan Padamara, Kabupaten Purbalingga tetap ngaji meski di tengah pandemi covid-19. Di masa tatanan kehidupan baru ini tetap jalan dengan menerapkan protokol kesehatan.
Antara lain jaga jarak saat mengaji, mencuci tangan memakai sabun sebelum mengaji dan setiap anak memakai face shield alias pelindung wajah. Mengapa pakai itu?
“Karena pernah memakai masker tapi jadi sulit memantau bacaan hurufnya sudah benar atau belum. Karena mulutnya tertutup masker,” kata pimpinan Majelis Taklim Nujumul Huda, Khoirul Huda, Rabu (29/7) sore.
Selain itu, selama masa tatanan kehidupan baru ini, durasi mengaji juga dikurangi. Anak-anak setelah mengaji langsung pulang. Sebelum pandemi, setelah mengaji ada penyampaian materi klasikal.
Dia menambahkan, face shield yang dipakai anak itu tidak beli dari luar melainkan membuat sendiri dengan bahan-bahan sederhana. Face shield made in sendiri itu lentur sehingga bisa digulung dan dimasukkan ke dalam tas.
Untuk membatasi jumlah anak yang datang mengaji, Huda menggilir jadwal mereka mengaji. Sehingga tidak sampai terjadi kerumunan di rumahnya yang menjadi tempat mengaji anak.
“Santri remaja yang sebelumnya ngajinya malam bakda Maghrib, di masa new normal ini digeser sore jam 17.00 sebelum Maghrib. Selain itu pengajian wali santri juga sudah berjalan,” kata pegawai KUA Kecamatan Bukateja ini.(F10-4)