PURWOKERTO-Dari 328 santri terpapar covid-19 di sejumlah pondok pesantren, kini hanya tinggal tiga orang santri saja yang belum masih dalam penyembuhan. Dukungan moral dari berbagai pihak termasuk orang tua sangat dibutuhkan untuk penyembuhan santri.
”Saat ini jumlah santri yang terpapar Covid-19 hanya tinggal tiga orang, yakni satu orang merupakan santri Ponpes Al Hidayah dan dua orang santri Ponpes Mambaul Husna,” kata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banyumas Akhsin Aedi didampingi Kasi PD Pontren, Naufal Iskandar.
(Baca Juga : Wali Santri Diminta Percayakan Penanganan Covid-19 )
Dia menjelaskan, sebelumnya jumlah santri yang dinyatakan positif terpapar Covid-19 mencapai ratusan orang, yakni sebanyak 328 santri berasal dari Ponpes Al Hidayah, 11 santri dari Ponpes Roudlatul Quran dan sebanyak 76 santri dari Ponpes Mambaul Husna.
Koordinasi Aktif
Menurutnya, keberhasilan dalam penanganan santri terpapar Covid-19 ini berkat koordinasi yang baik antara pemerintah daerah (Bupati), termasuk di dalamnya Dinas Kesehatan, Kantor Kemenag, serta kesadaran dari pengelola Ponpes untuk pro aktif membantu dalam mensukseskan kesembuhan para santri.
”Keberhasilan ini juga tak lepas dari ketaatan para santri itu sendiri untuk mentaati protokol kesehatan. Mereka telah melaksanakan instruksi dari Dinas Kesehatan terkait protokol kesehatan,” terang Akhsin.
Selain itu, lanjut dia, kesadaran dari para orang tua atau wali santri untuk memberikan dukungan moral terhadap anaknya yang terpapar Covid-19 juga cukup membantu dalam upaya kesembuhan.
”Kalau tidak ada dukungan moral dari orang tua atau wali santri, justru akan membuah santri menjadi down, sehingga imunitasnya menjadi turun,” tambahnya.
Oleh karena itu, dengan adanya dukungan dari berbagai pihak tersebut, tingkat kesembuhan santri yang positif Covid-19 cukup baik. Bahkan hingga saat ini tidak ada santri yang meninggal karena Covid-19.(bs, san-3)