PURBALINGGA – Satu warga asal Purbalingga, saat ini tengah dikarantina di Natuna. Yang bersangkutan sebelumnya dievakuasi dari Wuhan, Tiongkok bersama Warga Negara Indonesia (WNI) lain pada Minggu (2/2) lalu.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga, drg Hanung Wikantono, Kamis (6/2) membenarkan informasi tersebut. Namun, untuk identitas warga itu tidak bisa disampaikan kepada khalayak. Hal itu sesuai dengan keluarga dan juga tersebutkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan.
“Ada, namun yang penting sudah tertangani sesuai prosedur di Natuna. Hanya seorang, kondisi sehat dan Insyaallah tetap sehat,” katanya.
Lebih lanjut, di luar itu ada yang lebih esensial yakni antisipasi di jajaran kesehatan Kabupaten Purbalingga manakala ada suspek penderita Corona. Pihaknya melakukan kewaspadaan standar untuk suspek penderita, kesiapan isolasi dan penanganan rujukan sesuai prosedur.
Semua fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) agar melakukan deteksi dini, pencegahan, respon dan antisipasi munculnya kasus-kasus dengan gejala pneunomia berat dengan etiologi tidak jelas yang berobat ke fasyankes premier maupun rujukan baik pemerintah maupun swasta.
Jika menemukan kasus-kasus di atas, fasyankes agar melakukan tatalaksana, isolasi dan dilaporkan secara berjenjang ke dinas kesehatan kabupaten untuk diteruskan ke dinas kesehatan provinsi dan gubernur.
“Fasyankes juga diminta meningkatkan deteksi dengan meningkatkan SKDR (sistem kewaspadaan dini dan respon). Selain itu juga untuk melakukan verifikasi lapangan bila ditemukan sinyal bahaya dalam SKDR dan di laporkan segera bila ada indikasi KLB (kejadian luar biasa),” terangnya.
Adapun untuk isolasi, dirujuk ke Rumah Sakit Margono Soekarjo Purwokerto, rumah sakit yang ditunjuk Provinsi Jawa Tengah untuk wilayah Banyumas dan sekitarnya.
Pihaknya juga menginstruksikan seluruh fasyankes untuk melakukan sosialisasi terkait virus Corona tersebut. Sehingga masyarakat bisa mengantisipasi terhadap penyakit tersebut sejak dini. (H82)