BANYUMAS – SD Panambangan, memastikan sarana prasarana 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) tersedia lengkap untuk warga sekolah. Sekolah dasar di Desa Panembangan, Kecamatan Cilongok, Banyumas ini menjadi sampel ujicoba pembelajaran tatap muka (PTM) sejak Senin (19/10/2020)
Kepala SD Panambangan, Popy Andi Utami mengatakan sebelum diadakan ujicoba pembelajaran tatap muka, pihak sekolah telah melaksanakan sosialisasi dan komunikasi dengan orang tua terkait hal tersebut. Dari pihak sekolah, telah menyediakan rambu titik antar jemput, pengukur suhu, pengaturan jarak tempat duduk siswa hingga tempat cuci tangan di depan tiap-tiap kelas. Hal ini penting agar pencegahan Covid-19 benar-benar terlaksana dengan baik.
“Kepada para orang tua kita menyosialisasikan agar siswa yang berangkat yaitu Kelas IV, V, VI tetap memakai masker dan faceshield sejak dari rumah. Dari rumah siswa juga dipastikan harus sudah sarapan. Karena PTM ini dilangsungkan singkat selama tiga jam saja,” jelasnya.
(Baca Juga : Tiga Sekolah Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka )
Tak hanya itu untuk ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS) juga telah disediakan ranjang dan perlengkapan kesehatan lainnya untuk mengantisipasi berbagai hal yang tak diinginkan. Jadi kalau ada siswa atau guru yang sakit di sekolah langsung dirawat di UKS. Untuk itulah di sini juga disediakan tempat untuk pemulihan kesehatan siswa.
Dipastikan Sehat
“Jadi siswa yang berangkat ini harus dipastikan sehat, kalau sedang kondisi tidak fit maka kita sosialisasikan untuk tidak berangkat. Kalau saat tiba di sekolah dan dicek suhunya melebihi 37,3 derajat celcius maka kita minta siswa untuk pulang dulu,” jelasnya.
Kabid Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Sutikno mengatakan SD Panambangan adalah satu dari ratusan sekolah dasar di Banyumas yang menjadi ujicoba pertama kali pembelajaran tatap muka saat pandemi. Dalam ujicoba PTM inilah ada beberapa pembatasan aktivitas untuk mencegah penularan covid-19.
“Satu kelas maksimal adalah 10-12 siswa saja. Itupun dengan tempat duduk yang berjarak dan tidak memakai alas tulis. Guru juga didorong menyampaikan materi sesingkat mungkin namun dapat dipahami oleh siswa. Kita dan pihak sekolah harus pastikan kalau pembelajaran ini bisa berlangsung lancar, aman dan protokol kesehatan berjalan lancar,” jelasnya.(san-3)
Diskusi tentang artikel