MESKI tengah dilanda pandemi, masyarakat adat Kasepuhan Kalitanjung, Desa Tambaknegara, Kecamatan Rawalo, Banyumas tetap menggelar tradisi sedekah bumi. Grebeg Sura digelar secara sederhana di perempatan dusun setempat, Jumat (11/9).
Sejak pagi warga Grumbul Kalitanjung tampak sibuk. Mereka membersihkan rumah, jalan desa, makam. Ketika matahari mulai bersinar, mereka berjalan membawa tenong berisi makanan ke perempatan jalan desa.
Tradisi bersih desa ini adalah hajatan warga adat Desa Tambaknegara menjelang upacara sedekah bumi. Tidak hanya anggota anggota Kasepuhan Adat, tapi juga beberapa warga.
“Tahun ini memang sepi, tidak ada janur atau hiasan yang mencolok. Cukup dengan syukuran dan doa bersama,” kata Ketua Kasepuhan Adat Kalitanjung, Muharto.
Sejatinya, prosesi peringatan datangnya bulan pertama tahun Jawa ini dimulai dengan tradisi selamatan dan kidungan di pendopo setempat, bersih desa dan wayang ruwatan, pada Kamis (10/9).
Sementara tradisi sedekah bumi digelar Jumat (11/9) pagi. Tetua Kasepuhan memulai ritual dengan menanam kepala kambing beserta bunga dan bahan makanan seperti beras, sayur mayur, hingga lauk di salah satu sudut perempatan. Setelah upacara selesai, warga menikmati makanan bersama-sama atau yang kerap disebut tradisi kepungan.
(Baca Juga : Melestarikan Sedekah Bumi, Menjaga Kebersamaan)
“Sedekah bumi ini adalah bahan makanan yang ditanam di tanah, itu tujuannya bukan mistis. Tetapi menjadi simbol harapan. Agar kelak, tanah desa dapat menyediakan makanan yang mencukupi kebutuhan warga Kalitanjung,” ucap Kyai Muharto, Ketua Kasepuhan Adat Kalitanjung.
Dia mengatakan, tradisi ini menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk kembali sebagai manusia seutuhnya. Selalu mengingat pedoman hidup nyaman dan tenteram.
“Jadi memang tidak hanya sekadar perayaan. Ada banyak simbol dan filosofinya yang mengingatkan manusia sebagai manusia seutuhnya,” jelasnya.
Kenakan Masker
Menurut Muharto, meski digelar di tengah pandemi, masyarakat tetap mengenakan masker selama prosesi. Selain itu, jumlah peserta dibatasi hanya beberapa orang perwakilan Rukun Tetangga saja.
“Tapi, untuk gelaran wayang ruwat, kemarin, justru lebih ramai dibanding tahun sebelumnya,” ucapnya.
Kepala Desa Tambaknegara, Sulam mengatakan, tahun ini tradisi sedekah bumi di Tambaknegara digelar secara sederhana. Dia berharap, pandemi segera usai sehingga masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa.
“Ini yang kami harapkan dan doakan, semoga semuanya selamat dan pandemi segera berlalu, ujarnya. (Nugroho PS-2)