PURWOKERTO – Sekolah-sekolah di Kabupaten Banyumas, saat ini diperbolehkan untuk mengajukan usulan pembelajaran tatap muka terbatas. Artinya, sekolah dapat mengaktifkan kembali kegiatan belajar mengajar dengan jumlah peserta didik yang telah ditentukan.
”Dari informasi yang disampaikan Wabup (wakil bupati), sekarang sekolah sudah bisa membuat usulan pembelajaran tatap muka terbatas ke Bupati atau Tim Penanganan Covid-19 Kabupaten melalui Dinas Pendidikan,” kata Kepala SMP 2 Kembaran, Fredy Franmoko, Kamis (3/9).
Bila dilihat dari kesiapan sekolah, lanjut dia, kemungkinan pembelajaran tatap muka yang dibatasi ini baru akan dilaksanakan pertengahan bulan ini. ”Rata-rata saya lihat kawan-kawan (kepala sekolah) akan menerapkan kegiatan belajar tatap muka terbatas pertengahan September ini,” terangnya.
Menurut dia, saat ini pihak sekolah mulai mempersiapkan persyaratan yang dibutuhkan untuk pembelajaran tatap muka. ”Berbagai persyaratan mulai dipersiapkan, baik syarat fisik maupun administrasinya,” ungkap dia.
Setelah persyaratan dipenuhi, kata dia, nanti tim penanganan Covid-19 tingkat kabupaten akan melakukan pengecekan, apakah sudah memenuhi persyaratan atau belum.
(Baca Juga: Hadapi Pembelajaran Tatap Muka, Begini SOP yang Disiapkan Sekolah)
Terkait dengan persyaratan fisik, dia menjelaskan, sekolah akan menyediakan berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk mendukung pembelajaran tatap muka terbatas di tengah pandemi Covid-19.
”Kami sedang menyiapkan semua persyaratan fisik, seperti tempat cuci tangan, hand sanitizer, masker untuk guru dan siswa, serta yang lain,” tambahnya.
Rombongan Belajar
Fredy mengatakan, dalam kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas, setiap satu kelas kemungkinan akan dibagi menjadi dua rombel (rombongan belajar).
”Awalnya sekelas dibagi menjadi tiga rombel, yakni satu rombel sekitar 10 anak. Tapi belakangan ada informasi dari Wabup, pemkab mengizinkan sekelas dibagi dua rombel,” ujarnya.
Terpisah Kasi SMK Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng, Maryanto mengatakan, bila bupati telah mengizinkan pembelajaran tatap muka, nanti kemungkinan tidak akan langsung dilakukan di seluruh sekolah. Tetapi dilakukan di sekolah-sekolah yang dinilai benar-benar sudah siap.
”Tidak langsung di seluruh sekolah, tetapi sebagian sekolah dulu. Nanti akan ada sekolah yang menjadi piloting project penerapan pembelajaran tatap muka,” tandasnya.(H48-2)