PURWOKERTO – Pihak sekolah diminta untuk cermat dalam melakukan pembaruan data peserta didik ke dalam sistem Dapodik (Data Pokok Pendidikan). Kesalahan dalam proses input data, bisa berdampak terhadap proses penyerahan dokumen peserta didik, khususnya surat keterangan hasil ujian nasional (SKHUN).
Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Sutikno, kemarin, mengatakan dalam melakukan proses updating atau pembaruan data siswa dalam sistem Dapodik, pihak sekolah dan tenaga operator sekolah, sebisa mungkin harus teliti.
”Jangan sampai terjadi kesalahan dalam penulisan data, baik terkait nama peserta didik, tanggal lahir, sampai kesalahan nama orang tua peserta didik. Adanya kesalahan bisa mengganggu proses pendataan,” ungkapnya.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, lanjut dia, masih ditemukan adanya sekolah yang melakukan kesalahan dalam menginput data siswa. Bahkan dalam persiapan ujian sekolah tahun lalu, pihaknya menemukan adanya sekolah yang melakukan kesalahan dalam proses input data peserta didik ke dalam Dapodik.
”Dalam ujian sekolah tahun lalu, di salah satu Korwilcam (Koordinator Wilayah Kecamatan) ditemukan ada sekitar 100 siswa yang datanya salah. Kesalahan input ini terletak pada nama orang tua siswa,” kata dia.
Sebenarnya sejak awal pihak sekolah sudah diingatkan agar data yang akan diinput ke dalam Dapodik diteliti terlebih dulu. Namun dalam perjalanannya, pihak sekolah tidak mengindahkan imbauan tersebut.
”Kami sudah meminta agar pihak sekolah melakukan koreksi terhadap data DNS (Daftar Nominasi Sementara) sebelum diinput ke dalam Dapodik. Tapi itu tidak dilakukan. Setelah SKHUN (Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional) keluar dan dicetak, ternyata terjadi kesalahan,” tambah Sutikno.
Lantaran data yang tercantum dalam SKHUN ada yang salah, terpaksa SKHUN yang akan diserahkan ke siswa harus diganti sesuai dengan data yang benar. ”Karena datanya salah, terpaksa surat keterangan hasil UN yang diserahkan ke siswa diganti dengan data yang benar,” ujarnya. (H48-60)