PURWOKERTO – Guna meminimalkan dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrim yang terjadi belakangan ini, pihak sekolah diminta untuk lebih mengintensifkan pengecekan terhadap lingkungan sekolah.
“Kami yakin sebenarnya pihak sekolah sudah berusaha meminimalkan dampak yang mungkin bisa timbul akibat bencana alam, tapi masih perlu diintensifkan lagi. Misalnya mengecek saluran air di sekitar sekolah barangkali ada yang mampet agar tidak terjadi banjir,” kata Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Sutikno.
Menurut dia, sebenarnya upaya mengantisipasi banjir di lingkungan sekolah sudah dilakukan. Misalnya dengan membuat talud atau pagar keliling sekolah. Namun demikian, upaya ini terkadang masih kurang berhasil lantaran banjir yang datang cukup besar.
(Baca Juga : Waspadai Cuaca Ekstrem, Kenali Tanda-tandanya)
“Misalnya SD di Cingebul Lumbir. Tahun lalu sekolah itu kebanjiran. Kemudian sekarang sudah dibuatkan tanggul dan pagar keliling, tapi banjir yang terjadi beberapa waktu lalu ternyata besar sehingga masih terdampak,” ujarnya.
Dia menambahkan, banjir yang terjadi di lingkungan sekolah, sebenarnya rata-rata hanya lewat. Kendati demikian, bila tidak dilakukan langkah antisipasi bisa berdampak terhadap infrastruktur sekolah.
Sementara dalam kejadian tanah longsor yang terjadi di Banyumas beberapa waktu lalu, sedikitnya ada lima sekolah yang terkena dampak dari bencana tersebut.
“Rata-rata kerusakannya terjadi pada bangunan tembok keliling sekolah dan talud,” terangnya.
Selain terdampak tanah longsor, lanjut dia, ada pula beberapa sekolah di kabupaten ini yang terdampak bencana banjir. (bs-1)
Diskusi tentang artikel